Pratama Arhan Alief merupakan remaja kelahiran Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Ia lahir pada 21 Desember 2001.
Arhan dipanggil PSSI ke Jakarta untuk pemusatan latihan (TC) Timnas U-19 Indonesia pada 2020.
Pemain PSIS Semarang ini mulai membela Timnas Indonesia pada Januari 2020, yakni dalam pemusatan latihan Timnas U-19 di Cikarang, Bekasi.
Pemain yang mengawali karier sepak bola bersama Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Mustika Blora ini masuk daftar pemain untuk berlatih di Chiang Mai, Thailand.
Selama TC di Thailand, tak banyak yang tahu bagaimana kiprah Pratama selama di Thailand. Walau melakoni enam uji coba, tak diketahui bagaimana komposisi pemain Timnas U-19.
Arhan dipanggil PSSI pada awal 2020 karena kiprahnya bersama PSIS U-18 dalam Elite Pro Academy U-18 2019 yang cukup meyakinkan.
Dalam semusim, pemuda setinggi 171 Cm ini menjalani 1517 menit main dari 17 pertandingan. Selama itu ia hanya sekali mendapat kartu kuning.
Catatan menariknya, dalam 17 pertandingan itu, Arhan melesakkan empat gol. Aksinya ini mengantarkan PSIS U-18 jadi runner-up Elite Pro Academy U-18 2019.
Jika menilik kiprah Arhan selama pemusatan Timnas U-19 di Kroasia, kesan awalnya biasa saja. Shin Tae-yong, pelatih Timnas U-19 Indonesia tak menjadikan Arhan sebagai starter saat jumpa Bulgaria U-19.
Dalam laga perdana dalam ajang International U-19 Friendly Match 2020, ini Arhan tampil sebagai pengganti Mochamad Yudha Febrian pada babak kedua.
Penampilan Arhan dibilang tak impresif. Dalam laga melawan Bulgaria U-19 itu, indeks penampilannya dianggap paling minus.
Namun, saat jumpa Kroasia U-19, Arhan tampil sebagai starter. Kali ini penampilannya jauh lebih baik, meski belum memuaskan. Itu tak lain karena kualitas Kroasia.
Ya, Kroasia jauh di atas Indonesia. Paramaternya, peringkat Kroasia dalam ranking FIFA adalah enam, sedang Indonesia 173.
Selanjutnya, dalam laga melawan Arab Saudi U-19, Arhan ditampilkan sebagai bek kanan. Bukan bek kiri, yang dalam dua laga sebelumnya ia tempati.
Awalnya cukup memuaskan, tetapi tak maksimal. Karena itu ia kembali digeser ke kiri, sedangkan posisi bek kanan diberikan kepada Amiruddin Bagas Kaffa.