News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soccer Star

Profil Thierry Henry, Legenda Arsenal yang Getol Tolak Rasisme di Media Sosial

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Thierry Henry, legenda Arsenal yang menentang tindakan rasisme secara online. Legenda Timnas Prancis ini offline dari media sosial - Penyerang Arsenal, Thierry Henry, bersama Alexander Hleb, merayakan gol dalam laga Liga Champions musim 2005-2006 melawan Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu, 21 Februari 2006.

TRIBUNNEWS.COM - Legenda hidup Arsenal, Thierry Henry mengambil langkah nyata dalam menentang rasisme di dunia sepak bola.

Thierry Henry memutuskan untuk offline atau menarik diri dari dunia media sosial sebagi bentuk protes rasisme online yang diarahkan kepada pemain sepak bola.

Akun Twittir Thierry Henry sontak raib dari peredaran setelah eks punggawa Arsenal mengumumkan tindakannya.

Thierry Henry (zimbio.com)

Baca juga: Profil Dani Olmo, Pemain RB Leipzig Jebolan La Masia, Harapan Baru Lini Tengah Spanyol

Dikutip dari Black Enterprise, Henry mengaku kecewa dengan pemangku kebijakan platform media sosial yang dirasa tak serius dalam menangani kasus rasisme di sosial media.

Henry mengaku akan terus offline dari Twitter hingga tindakan nyata diambil.

Legenda hidup Timnas Prancis ini menginginkan rasisme ditindak layaknya platform online mengambil tindakan kepada pelanggar copyright atau hak cipta.

Henry sempat menuliskan pesan pendek sebelum offline dari Twitter.

Baca juga: Profil Denis Zakaria, Pemain Incaran Manchester City yang Dijuluki The Next Patrick Vieira

"Halo semuanya, mulai esok pagi saya akan menarik diri dai sosial media hingga orang-orang yang berkuasa mengatur dengan serius platform online mereka layaknya menindak pelanggaran hak cipta," cuit Thierry Henry.

"Jumlah tindakan rasisme, bullying, dan kejahatan online lainnya terlalu besar dan nyata untuk diabaikan begitu saja."

"Harus ada tindakan nyata dan keterbukaan di sini. Hingga perubahan tersebut ada, saya akan terus menarik diri dari media sosial," tulis Henry.

Pria berusia 43 tahun ini memandang tindakan yang ia ambil sebagai bentuk sikap dan kepedulian kepada para pemain sepak bola yang menjadi korban rasisme.

Diketahui, di kancah Liga Inggris saja, setidaknya ada 5 pemain yang sudah menjadi korban kejahatan tersebut.

Marcus Rashford, Axel Tuanzebe, dan Anthony Martial menjadi beberapa nama beken yang tak luput dari hinaan tak pantas.

Thierry Henry saat memimpin latihan Timnas Belgia (zimbio.com)

Baca juga: Profil Joe Hart, Kiper Tottenham yang Bikin Heboh Lewat Instastory setelah Spurs Kalah di Liga Eropa

"Media sosial benar-benar bukan tempat yang aman dan bukan lingkungan yang sehat," ujar Henry.

"Saya ingin mengambil sikap dan menentang seseorang yang memiliki akun palsu dan menghina orang lain seenaknya," lanjutnya.

Lantas, siapa sebenarnya Thierry Henry?

Berikut profil Thierry Henry

Thierry Henry bukanlah nama sembarangan di dunia sepak bola Eropa dan dunia.

Pria kelahiran Les Ulis, 17 Agustus 1977 itu pernah mengukir berbagai catatan mentereng kala aktif menjadi pesepak bola.

Baca juga: Profil Alexis Sanchez, Senjata Rahasia Antonio Conte di Inter Milan dari Bangku Cadangan

Dikutip dari Sportskeeda, Henry muda mengawali karier sepak bola saat berusia enam tahun.

Pria bernama lengkap Thierry Daniel Henry ini bergabung dengan akademi klub Les Ulis sebagai sarana menimba ilmu.

Setelah bermain untuk tim lapis keempat, Viry-Châtillon, ia terpilih untuk berlatih di salah satu akademisi terbaik Prancis, Clairefontaine pada usia 14 tahun.

Di sana, ia ditemukan oleh manajer Monaco saat itu, Arsene Wenger.

Catatan Transfermarkt, Henry resmi melakukan debut dengan Monaco pada usia 17 tahun.

Thierry Henry (zimbio.com)

Baca juga: Profil Marina Granovskaia, Sosok Direktur Chelsea & Wanita Kepercayaan Roman Abramovich

Sayang debutnya tak berjalan manis lantaran timnya harus kalah 0-2 dari Nice.

Namun, sinar kegemilangan Thierry Henry kian terna sejak itu.

Pemain berpostur 188 sentimeter ini terus menjadi pilihan nomor wahid di Monaco dan mengukir reputasi mentereng.

Puncak kesuksesannya bersama Monaco datang pada musim 1996/1997 ketika mengantar tim tersebut menjadi jawara Liga Prancis.

Selama berseragam merah putih khas Monaco, Henry turun dalam 139 laga di semua kompetisi.

Ia mencetak 28 gol dan dua assist selama waktu tersebut.

Baca juga: PROFIL Roberto Donadoni - Allenatore yang Berani Tolak AC Milan demi Profesionalitas

Setelah gagal bersinar di Juventus, Henry bereuni dengan sosok yang menemukan talentanya, Arsene Wenger.

Arsenal harus merogoh kocek sedalam 16 juta Euro di tahun 1999 untuk memboyongnya dari Turin.

Masa keemasan pengguna nomor 14 ini dimulai sejak itu.

Rentetan gol dan gelar silih berganti mengiringi namanya yang semakin mengkilap di Eropa.

Thierry Henry (zimbio.com)

Henry total memakai seragam Arsenal selama delapan musim lamanya.

Ia turut andil dalam kampanye The Gunners merengkuh dua gelar Liga Inggris, dan tiga Piala FA.

Henry juga ikut membuat Arsenal menjadi satu-satunya tim Liga Inggris yang berhasil meraih gelar juara dengan status tak terkalahkan.

Henry tampil dalam 376 laga bersama Arsenal dan menyumbang 228 gol dan 114 assist.

Ia pun berhak menduduki singgasana pencetak gol terbanyak di klub asal London itu.

Pada 2007, ia mencoba tantangan baru dengan hijrah ke tanah Spanyol.

Barcelona menjadi pelabuhan selanjutnya untuk talenta asal Prancis.

Baca juga: Profil Gary Neville, Eks Bek Manchester United yang Benci Bela Timnas Inggris

Pria berkepala plontos ini ternyata tak salah memperkuat panji Blaugrana.

Pasalnya, ia melengkapi lemari trofinya dengan tambahan satu piala Liga Champions, dua gelar Liga Spanyol, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub.

Di level Timnas pun, Henry tak absen dari meraih gelar prestisius.

Capaian tertinggi di dunia sepak bola pun berhasil ia dapatkan bersama tim Ayam Jantan.

Henry turut mengantar Prancis menjadi jawara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

Torehan 51 gol bersama Timnas Prancis pun menjadi yang terbanyak di antara deretan striker beken tim Ayam jantan lain.

Berita terkait soccer star lainnya

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini