"Saya tidak mencari-cari alasan, tapi itulah kondisinya," terangnya.
"Untuk ke depannya, sebagai pemain jangan terlena."
"Hasil di pramusim ini jadikan pelajaran. Main bola itu tidak bisa enak-enakan," beber Kuncoro.
Baca juga: Jeblok di Piala Menpora, Arema FC Munculkan Rencana Kembali Gunakan Pelatih Asing Arungi Liga 1
Arema FC memang memiliki masalah nyata untuk dua sektor, yakni pertahanan dan penyerangan.
Lini belakang Singo Edan nampak kalang kabut ketika menghadapi serangan balik atau pemain yang memiliki kecepatan.
Sisi fullback Arema FC menjadi satu di antara titik lemah yang dimiliki tim asal Jawa Timur tersebut.
Di sisi lain, penyerangan Singo Edan terlalu mubazir akan peluang.
Arema FC memang memiliki nama penyerang lokal kelas wahid seperti Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan, maupun Dendi Santoso.
Namun ketiganya diklaim terlalu banyak melewatkan peluang untuk dikonversikan menjadi gol.
Apa yang diungkapkan oleh Kuncoro adalah sebuah fakta bahwa setiap pemain Singo Edan harus meningkatkan kemampuannya.
Lebih lanjut, Arema FC mulai mengalihkan fokus kepada kompetisi Liga 1 2021 usai tampil kurang meyakinkan di Piala Menpora 2021.
Layak ditunggu bagaimana pembenahan dan evaluasi yang akan dilakukan Singo Edan, termasuk rumor mengenai masuknya pelatih baru.
(Tribunnews.com/Giri)(Wearemania/Agung Prima)
Ikuti berita Piala Menpora 2021