Tak hanya utuk menurunkan intensitas serangan Bali United, armada tempur Dejan Antonic tersebut juga mengincar celah di lini pertahanan Serdadu Tridatu.
PSS Sleman nampak kesulitan mengembangkan permainan dalam 10 menit awal babak pertama.
Umpan direct banyak dilakukan dari lini pertahanan yang tertuju kepada Irkham Mila maupun Irfan Jaya.
Beda halnya dengan Bali United, anak asuh Stefano Cugurra Teco lebih cair dalam mengalirkan bola.
Kecepatan Yabes Rony maupun Lilipaly mampu merepotkan kedua fullback PSS Sleman.
Di sisi lain Ilija Spasojevic tak hanya bermain menunggu di dalam kotak penalti.
Eks bomber Persib Bandung itu sering menjemput bola ke lini tengah ataupun memilih untuk membuka ruang guna membuat celah di lini pertahanan tim lawan.
Baik Bali United dan PSS Sleman nampak minim untuk menciptakan peluang matang untuk dikonversikan menjadi gol.
Serdadu Tridatu memang jauh lebih menguasai jalannya laga.
Namun beberapa kali manuver yang dilakukan Yabes maupun Lilipaly masih dapat diantisipasi lini pertahanan PSS Sleman.
Sedangkan dari kubu Super Elja, building serangan yang mereka lakukan kerapkali mentok di lini tengah ataupun umpan yang terbuang percuma di sisi sayap penyerangan.
Pada menit ke-18, Bali United memperoleh peluang emas melalui Yabes Rony. Umpan yang disodorkan Stefano Lilipaly mampu diheading oleh Yabes.
Namun Ega Rizky yang mengwang jala gawang PSS Sleman mampu melakukan aksi save krusial, skor masih imbang 0-0.
Pada menit ke-21, Irfan Jaya mampu melakukan shot on target pertama bagi PSS Sleman.