Namun beberapa waktu yang lalu, tim-tim Serie A telah mengadakan sidang luar biasa terkait jadi atau tidaknya memecat Inter Milan, Juventus dan AC Milan dari Liga Italia karena ikut ambil bagian di ESL.
Kondisi ini jelas bukan hal yang ideal dari Nerazzurri yang akan membayar dahaga gelar satu dekade terakhirnya.
Terakhir kali La Beneamata menjadi juara Serie A ialah musim 2009/2010. Kala itu Nerazzurri dilatih juru taktik asal Portugal, Jose Mourinho.
Tak berhenti sampai di situ, gegara Inter Milan ambil bagian di ESL, sejumlah pendukung setia mereka cukup berang dengan hal tersebut.
Satu di antaranya bagian dari pendukung Inter Milan, Curva Nord.
Pemimpin Curva Nord, Roberto Bosetti menyatakan ketidaksenangannya atas keputusan tim ia ia dukung untuk ambil bagian di kompetisi yang tak mengenal adanya sistem degradasi dan promosi itu.
"Sepak bola bukan mengenai jalannya kompetisi seperti Liga Super, namun kita berbicara mengenai banyak orang yang telah memberikan dukungan," terangnya, dikutip dari laman Sempre Inter.
Diungkapkan Roberto Bosetti, dirinya tidak tertarik dengan adanya pertandingan besar yang akan terhampar di ESL nantinya.
Jaminan big match dalam setiap laga di ESL terbilang besar. Mengingat tim yang ambil bagian di kompetisi tersebut adalah tim-tim elite Eropa.
"Kami tidak tertarik untuk menonton Inter vs Real Madrid dan Inter vs Manchester City jika kami tidak akan pergi ke Praha."
Melihat banyaknya suara miring dan kritikan yang terus mengalir, Inter Milan wajib mengambil sikap atas keputusan mereka untuk ambil bagian di ESL.
Terlebih lagi, hal ini diprediksi akan sdikit banyak mengganggu persiapan tempur Romelu Lukaku cs dalam menyelesaikan kompetisi Liga Italia musim ini.
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita Liga Italia