"Orang-orang muda tak lagi tertarik dengan sepak bola. Mereka memiliki sarana lain untuk menyalurkan kesenangan," ungkap Florentino Perez dikutip dari BBC.
"Kami melakukan semua ini untuk menyelamatkan sepak bola pada momen kritisnya."
"Jika kami melanjutkan Liga Champions dengan format yang sekarang, maka ini akan menjadi makin tidak menarik lagi dan pada akhirnya akan berakhir untuk selamanya," sambungnya.
Meski kehilangan enam pendiri, Florentino Perez mengaku tak risau.
Ia memilih tak terlalu memikirkan para klub yang mundur dari kompetisi bentukan para elit tersebut.
Perez bahkan yakin ESL akan kedatangan anggota anyar jika saatnya tepat.
Ia pun tak ragu langsung menunjuk nama PSG dan Bayern Munchen sebagai dua klub teranyar yang terlibat di dalam ESL.
"Saya tidak khawatir dengan para klub yang mundur," ujar Florentino Perez.
"Saya yakin Bayern Munchen dan PSG akan bergabung dengan kami."
"Anda harus sadar situasi ini sama seperti yang terjadi pada tahun 2008 lalu ketika krisis finansial melanda," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Florentino Perez berusaha menebar kesejukan untuk para anggota yang masih setia.
Ia yakin pihak UEFA tak akan bisa memberi sanksi larangan tampil di Liga Champions bagi klub peserta ESL.
Menurutnya, ada aturan hukum yang memberi jaminan pada klub-klub Eropa untuk bisa tampil di Liga Champions.
"Tentu saja kami akan tampil di Liga Champions," ucap Perez.
"Ancaman dan hinaan tak akan menyelesaikan masalah."
"Tidak akan ada sanksi karena kami dilindungi oleh hukum dan akal sehat," pungkasnya.
Berita terkait European Super League lainnya
(Tribunnews.com/Guruh)