Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita mengatakan pihaknya diminta untuk menyiapkan mekanisme apabila pertandingan Liga 1 2021 dihadiri penonton.
Rencana tersebut, mulanya merupakan arahan Presiden Joko Widodo kepada Menpora Zainudin Amali setelah melihat pertandingan Piala Menpora 2021 yang bergulir tanpa dihadiri penonton.
Meski demikian, Jokowi meminta agar pertandingan dengan penonton harus dikaji lebih dulu lantaran bergulir di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Didepak Persib Bandung, Farshad Noor Berhasrat Gabung Klub Rival Maung di Indonesia
Mekanisme hadirnya penonton dalam pertandingan Liga 1 dikatakan Hadian sudah disiapkan dan tinggal diberikan kepada pihak Kemenpora dan Kepolisian.
“Kami memang diminta beberapa dokumen misalnya soal protokol kesehatan dengan penonton ada infografisnya yang bisa memperkuat perencanaan seperti apa nanti kalau kita adakan seperti itu, target hari ini kami akan kirim ke Kemenpora termasuk ke Kepolisian,” kata Hadian saat dihubungi Tribunnews, Jumat (7/5/2021).
Tak hanya dengan penonton, PT LIB juga mengajukan pertandingan tanpa penonton.
Baca juga: Cuma Tampil Sekali di Piala Menpora, Kiper PSS Sleman Kaget Dipanggil Lagi Shin Tae-yong ke Timnas
Untuk pertandingan tanpa penonton menurutnya tidak terlalu susah karena mekanismenya sudah ada dan berjalan sukses pada Piala Menpora 2021.
Sementara pertandingan dihadiri penonton, PT LIB telah menyiapkan bagaimana persyaratannya seperti alur penonton saat masuk Stadion, pembelian tiket.
Bahkan ada syarat pula mereka yang datang ke Stadion harus yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
Baca juga: Laga Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2022 di UEA Berpeluang Dihadiri Penonton
“Dengan penonton kan bukan semudah buka pintu kan ada walk flow yang jelas, gimana caranya tiketingnya, itu juga masuk dalam kajian kami yang akan kami kirim,” kata Hadian.
“Ya itu juga (penonton wajib vaksin) karena gini misalnya wajib vaksin nanti sistem kami harus nyambung ke Kemenkes. Kami harus berhubungan ke sana kalau tidak ya kami tidak tahu verifikasi datanya,” jelasnya.