"Saya ingin memberikan tekanan pada pelatih dan ingin waktu bermain yang lebih banyak."
"Dengan gol ini, saya merasa cukup emosional," sambungnya.
Dikutip dari Transfermarkt, Marcos Alonso hanya dipercaya bermain dalam 32 laga Chelsea di masa Frank Lampard.
Padahal, Super Lamp menjabat sebagai pelatih The Blues sekira 18 bulan lamanya, terhitung sejak tahun 2019 lalu.
Baca juga: Final Liga Champions, Perbedaan antara Manchester City dan Chelsea Menurut Arsene Wenger
Dalam 32 laga itu, Marcos Alonso memberi kontribusi empat gol dan tiga assist.
Semenjak kedatangan Thomas Tuchel, intensitas bermainnya di atas lapangan meningkat.
Kebolehan Marcos Alonso dalam memahami pergerakan Timo Werner di depan menjadi poin plus di mata Tuchel.
Selain itu, Alonso juga memiliki skill bertahan yang baik pula.
Kemampuan komplet yang dimiliki Marcos Alonso tak datang secara sekonyong-konyong.
Ia harus berjuang dari bawah untuk memperjuangkan tempat di starting eleven di setiap tim yang ia singgahi.
Pemain berusia 30 tahun ini sempat mencicipi bermain di Bolton Wanderers dan Fiorentina, sebelum Chelsea datang melepas penawaran.
Perjuangan Alonso di musim 2020/2021 masih jauh dari kata usai.
ia dan Chelsea masih memiliki tanggungan pertandingan di tiga kompetisi sekalgus.
Laga-laga di Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions masih harus dilakoni Kai Havertz cs untuk mencapai akhir musim.
Jika mampu membawa The Blues merengkuh trofi, Marcos Alonso dapat dikatakan bakal memiliki masa pelampiasan yang sempurna.
Perjuangannya untuk menembus starting eleven Chelsea tak berakhir sia-sia dengan ganjaran trofi bergengsi.
Berita terkait Liga Inggris lainnya
(Tribunnews.com/Guruh)