Namun catatan minor hasil pertandingan tersebut ialah lini tengah Timnas Indonesia yang belum tersusun rapi.
Aliran bola yang masih tersendat menjadi sorotan utama bagaimana kekurangan permainan skuat Merah-Putih.
Evan Dimas dkk terlihat sering kali salah umpan kala berusaha untuk membuild-up serangan.
Sebagai bukti saja, penguasaan bola yang hanya 35 persen dimiliki Indonesia kala bentrok dengan Thailand.
Presentase tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih minim dengan kreativitas.
Di sisi lain, umpan panjang terlalu sering dimainkan. Hasilnya, selain monoton juga berakibat kurang efektif.
Pola permainnan yang mudah terbaca plus memudahkan lawan sesegara mungkin melancarkan serangan
2. Peluang Blunder Shin Tae-yong
Pemain yang disiapkan oleh Shin Tae-yong untuk laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022 mayoritas berusia muda.
Tujuan juru taktik asal Korea Selatan ialah melakukan regenarasi pemain timnas.
Hanya ada satu nama muka lama dari era sebelumnya, yakni Evan Dimas masih dipertahankan oleh Shin Tae-yong.
Sisanya merupakan pemain muda ataupun debutan bersama skuat Garuda.
Apa yang dilakukan Shin berpotensi untuk menjadi bumerang.
Bumerang yang dimaksud ialah minimnya jam terbang di level Internasional juga akan berpengaruh.