Di masa tuanya, ia ingin sekali membantu tenaganya untuk pembangunan masjid ataupun tempat pengajian.
Baca juga: Hormat Fans Garis Keras Inter Milan Buat Bek AC Milan, Simon Kjaer Sang Kapten Tim Sejati
Terlebih, ia sudah tidak lagi menjabat sebagai pelatih sejak 2018.
"Saya sempat menjadi asisten pelatih Dejan Antonic di Pelita Bandung Raya pada 2014."
"Terakhir kali saya menjadi pelatih PS Marinir pada 2018 dan Alhamdulillah tim itu juara tapi sekarang saya tidak ada kegiatan," ucap eks pemain Bandung Raya itu.
Baca juga: AC Milan Siapkan Penghargaan Atas Aksi Heroik Simon Kjaer yang Selamatkan Christian Eriksen
Peri Sandria sekarang ini benar-benar tidak mempunyai penghasilan.
Ia rela bekerja dimanapun asal halal demi keluarganya.
Ia juga berharap agar PSSI bisa memperhatikan mantan-mantan pemain timnas Indonesia yang sudah mulai menua.
Baca juga: Bursa Transfer Liga 1, Arema FC Kedatangan 4 Pemain Asing, Diego Michiels, dan Kurnia Meiga
Terlebih, ia merupakan salah satu pilar yang mempersembahkan medali emas di SEA Games 1991 Filipina.
Untung saja demi menyambung hidupnya, ia tidak berani menjual barang-barang simpanan.
Menurutnya, barang-barang tersebut adalah kenangan yang harus dipertahankan.
Baca juga: Timnas Indonesia Tatap Play-off Kualifikasi Piala Asia 2023, Siapa Saja Calon Lawan Garuda?
"Saya berharap ke pemerintah terutama ke PSSI agar mantan-mantan pemain timnas Indonesia ini diperhatikan."
"Kami sudah menyumbangkan tenaga untuk bangsa waktu jaya-jayanya," tutup Peri Sandria.
Peri Sandria merupakan mantan pemain sepak bola Indonesia.
Rekor golnya sebanyak 34 gol tidak terkalahkan selama Liga Indonesia sebelum akhirnya dikalahkan oleh Sylvano Comvalius pada musim kompetisi Liga 1 2017.