TRIBUNNEWS.COM - Pengkhianatan yang dilakukan oleh Hakan Calhanoglu terhadap AC Milan jelas meninggalkan luka menganga.
Siapa yang bakal menyangka jika Hakan Calhanoglu yang semula adalah trequartista andalan AC Milan justru memilih untuk membelot ke rival timnya.
Dalam kasus ini, gelandang serang Timnas Turki menolak memperpanjang kontrak bersama Rossoneri dan memilih merapat ke Inter Milan.
Liga Iralia Serie A memiliki ciri khas nyata yang tak dimiliki oleh kompetisi Eropa lainnya.
Baca juga: Tiga Alasan Pengkhianatan Hakan Calhanoglu Tak Bakal Rusak Proyek Besar AC Milan di Musim Depan
Baca juga: Profil Roman Yaremchuk - Gebetan Baru AC Milan yang Direkomendasikan dari Orang Dalam
Loyalitas seorang pemain merupakan sebuah tradisi kuat yang mengakar di dalamnya.
Selain raihan sebuah trofi, kesetiaan seorang pemain merupakan satu di antara faktor yang penting bagi sebuah klub maupun pendukungnya.
Oleh karena itu kepindahan Hakan Calhanoglu ke AC Milan sudah pasti menimbulkan kontroversi yang besar, khususnya bagi kalangan Milanisti.
Kekecewaan, amarah dan luka yang diberikan oleh Calhanoglu jelas membekas bagi Rossoneri maupun Milanisti setelah sang pemain memilih menjadi 'pengkhianat'
Akan tetapi AC Milan tak bisa larut akan kesedihan yang mereka alami terkait hengkangnya seorang Hakan Calhanoglu.
Rossoneri memiliki proyek besar jangka panjang yang tak bisa terbengkalai begitu saja hanya karena kepindahan seorang pemain.
Il Diavolo Rosso wajib berbenah, satu di antaranya ialah mencarikan pengganti untuk pengisi kekosongan yang ditinggalkan Calhanoglu.
Nantinya, amunisi yang yang mengemban tugas trequartista dapat menjadi sebuah obat bagi luka yang ditinggalkan oleh gelandang Turki tersebut.
Lantas yang menjadi perntanyaan, siapa kira-kira gelandang yang dirasa tepat dan siap pakai untuk meneruskan jalannya proyek dari AC Milan?
Jawabannya adalah Brahim Diaz.
Gelandang asal Spanyol ini tentu tak asing bagi publik San Siro, AC Milan dan Milanisti.
Ia adalah gelandang serang yang musim lalu dipinjamkan oleh Real Madrid ke Rossoneri.
Menit bermainnya memang sangatlah minim karena masih kalah saing dengan Hakan Calhanoglu.
Akan tetapi, ketika Stefano Pioli memberikan kepercayaan kepadanya, maka mantan pemain Manchester City itu dapat membayarnya dengan tuntas.
Sejumlah alasan melandasi mengapa Brahim Diaz bisa menjadi obat luka pengkhianatan yang ditinggalkan oleh Calhanoglu.
Selain memiliki dampak instan yang dapat diberikan terhadap permainan, Brahim Diaz beberapa kali mengatakan bahwa dirinya sangat berhasrat untuk membela panji Merah-Hitam.
Dilansir dari laman Milannews, AC Milan ingin memperpanjang masa kerja Diaz di San Siro dengan status pinjaman.
Namun kali ini Setan Merah berharap mereka bisa memiliki opsi untuk mempermanenkannya.
Diaz sendiri merespons situasi dua klub tersebut. Ia mengaku sangat senang pun puas bisa bertahan di klub asal kota mode Italia.
"Saya senang dengan semua yang saya jalani musim lalu. Madrid, dan Milan adalah dua klub hebat, tetapi saat ini saya tak tahu tentang masa depan saya, saya berharap segera mengetahuinya," kata Brahim Diaz
Brhaim Diaz bisa menjadi trequartista yang sama baiknya dengan Hakan Calhanoglu jika diberikan lebih banyak menit berman.
Musim lalu saja, dari 29 pertandingan yang dibukukan Brahim Diaz, ia sukses mengemas tujuh gol dan empat assist.
Iani menandakan sang pemain memiliki kontrbusi yang nyata di tengah kurangnya jatah bermain reguler kala itu.
Layak ditunggu bagaimana langkah AC Milan mempermanenkan Btahim Diaz sekaligus mengobati luka yang disebabkan adanya sebuah pengkhianatan.
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita terkait AC Milan