TRIBUNNEWS.COM - Spanyol berhasil lolos ke babak 16 besar Euro 2020 dengan status runner up Grup E.
Pasukan Luis Enrique memastikan tiket 16 besar Euro 2020 setelah mengantongi 5 poin dari 2 hasil imbang dan 1 kemenangan.
Mereka dalam 2 laga awal ditahan imbang Swedia (0-0) dan Polandia (1-1), Kema udian laga pamungkas Grup E Euro 2020 berhasil meraih kemenangan telak 5-0 dari Slovakia.
Namun di balik lolosnya Spanyol menyimpan cerita kurang mengenakan bagi bombernya Alvaro Morata.
Baca juga: Spanyol Punya Sosok Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, La Furia Roja Tak Jadi Memble
Baca juga: Babak 16 Besar Euro 2020, Spanyol yang Gagal Penalti 5 Kali Beruntun Bisa Kena Gasak Kroasia
Penyerang berusia 28 tahun ini mendapat banyak ancaman hingga hinaan akibat peforma kurang baiknya sebagai bomber La Furia Roja.
Morata mengaku banyak mendapat ancaman untuk dirinya dan kepada keluarganya yang dilakukan oleh beberapa oknum suporter.
Sebagaimana diketahui, Morata selalu menjadi pilihan Luis Enrique di 3 pertandingan Grup E Euro 2020.
Rinciannya pada laga perdana imbang tanpa gol melawan Swedia, penyerang Juventus itu bermain selama 66 menit.
Kemudian berhasil menyumbang 1 gol setelah bermain 81 menit dalam laga imbang 1-1 Spanyol vs Polandia.
Puncaknya gagal penalti di laga pamungkas melawan Slovakia yang berakhir 0-5 untuk kemenangan La Furia Roja.
Beragam hasil kurang memuaskan yang diterima La Furia Roja membuatnya jadi kambing hitam.
Hal inilah alasan kurang terpuji yang dilakukan oleh para oknum suporter untuk mengancam dan menghinanya.
Baca juga: 16 Besar Euro 2020: Fullback Italia Sebut David Alaba Sebagai Kekuatan Utama Austria
Baca juga: Jelang Italia vs Austria Euro 2021 - Marko Arnautovic Tak Takut Hadapi Kokohnya Bek Gli Azzurri
"Saya tidak melakukan pekerjaan saya dengan baik," kata Alvaro Morata dikutip dari Football-Italia.
“Saya pergi sembilan jam tanpa tidur setelah Polandia.