News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AC Milan

Gaya Transfer AC Milan Perlu Dirombak jika Tak Ingin Proyek Jangka Panjangnya Hancur Berantakan

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Spanyol AC Milan Brahim Diaz (2ndL) merayakan dengan (Dari kiri) penyerang Norwegia AC Milan Jens Petter Hauge, pemain depan Spanyol AC Milan Samuel Castillejo dan gelandang Italia AC Milan Sandro Tonali setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Grup H Liga Eropa UEFA AC Milan vs Celtic pada 3 Desember 2020 di stadion San Siro di Milan. Vincenzo PINTO / AFP

TRIBUNNEWS.COM - AC Milan mendapatkan banyak pujian terkait menanjaknya performa mereka yang terjadi dalam dua musim terakhir.

Pelan namun pasti proyek jangka AC Milan yang dipegang oleh Stefano Pioli membuahkan hasil.

Target terdekat untuk bisa mentas kembali di Liga Champions sudah dijawab dengan lunas oleh Rossoneri.

Agenda selanjutnya ialah bagaimana cara AC Milan bersama Stefano Pioli mampu bersaing dalam perebutan Scudetto di musim 2021/2022.

Akan tetapi tak semua langkah yang dilakukan oleh Rossoneri menuai pujian.

Tak sedikit kritik juga dialamatkan kepada klub yang berjuluk Il Diavollo Rosso tersebut.

Baca juga: Ibarat Kacang Lupa Kulitnya, Calhanoglu Tak Tahu Terima Kasih Kepada AC Milan dan Pioli

Baca juga: Nasib Apes AC Milan Dobel, Pengkhianatan Calhanoglu Normal Tapi Donnarumma Masih Punya Nurani

Gelandang Turki Hakan Calhanoglu (tengah) dan bek Swiss Nico Elvedi (kiri) berebut bola pada pertandingan sepak bola Grup A UEFA EURO 2020 antara Swiss dan Turki di Stadion Olimpiade di Baku pada 20 Juni 2021. (VALENTYN OGIRENKO / POOL / AFP)

Satu di antara aspek yang disoroti dari AC Milan ialah komitmen dari pemilik klub, Elliot Manajemen untuk mendatangkan pemain baru.

Bukan menjadi rahasia lagi jika Rossoneri memiliki cara khusus untuk memperkuat armada tempur mereka.

Rossoneri memilih untuk mendapatkan pemain dengan cara satus pinjaman, free agen maupun mencari pemain dengan harga diskon.

Tak pelak banyak pemain yang menjadi bagian dari AC Milan kadang tak sesuai ekspektasi.

Seperti contoh ialah bagaimana AC Milan memboyong Mario Mandzukic yang bebas transfer dan peminjaman seorang Meite dari Torino.

Keduanya dinilai gagal mengemban tugas secara maksimal.

(Dari kiri) Penyerang Norwegia AC Milan Jens Petter Hauge, gelandang AC Milan Belgia Alexis Saelemaekers, bek Portugal AC Milan Diogo Dalot, gelandang Spanyol AC Milan Brahim Diaz dan gelandang Turki AC Milan Hakan Calhanoglu merayakan kemenangan setelah AC Milan mengamankan kualifikasi mereka ke Liga Champions di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta Bergamo vs AC Milan pada 23 Mei 2021 di stadion Atleti Azzurri d'Italia di Bergamo. (Marco BERTORELLO / AFP)

Meski tak sedikit skenario transfer yang diterapkan AC Milan berbuah manis, namun situasi tersebut bisa berakibat blunder bagi mereka.

Komentar terkait penilaian tersebut disampaikan oleh jurnalis kenamaan di Italia, Alberto Cerruti.

Menurutnya Elliot Managemen wajib mengubah gaya transfer mereka jika tak ingin terkena bumerangnya suatu saat ini.

"Masalahnya adalah bagaimana AC Milan bisa berkembang jika hanya memfokuskan kepada pemain yang berusia 30 tahun saja," terangnya seperti yang dikutip dari laman Sempre Milan.

"Sebagai contoh adalah Olivier Giroud untuk meggantikan Leao, saya rasa itu pilihan yang sia-sia."

Skenario lain yang sering dilakukan oleh AC Milan adalah peminjaman dengan opsi permanen pada akhir musim. Saya rasa cara ini bukan hal yang baik bagi klub."

AC Milan memang memiliki proyek yang tengah berkembang bagus-bagusnya.

Rossoneri memilih untuk mengedepankan proses demi mengembalikan kejayaan mereka di liga domestik maupun Eropa.

Gelandang Spanyol AC Milan Brahim Diaz melakukan selebrasi setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola Grup H Liga Eropa UEFA AC Milan vs Celtic pada 3 Desember 2020 di stadion San Siro di Milan. Vincenzo PINTO / AFP (Vincenzo PINTO / AFP)

Akan tetapi, cara Rossoneri untuk mendatangkan pemain yang hanya dilihat dari sisi 'hemat' bukan menjadi sesuatu yang baik bagi klub.

AC Milan membutuhkan pemain yang benar-benar bisa menggaransi sebuah kemenangan dan trofi.

Terlepas adanya sosok Zlatan Ibrahimovic, namun bomber asal Swedia itu terhitung gaek untuk menjalankan proyek klub jangka panjang.

"AC Milan juga wajib memikirkan untuk mengisi kekosaongan yang ditinggalkan Calhanoglu. Di sana masih ada peluang untuk mendatangkan Brahim Diaz," terang Cerrutti.

Cara AC Milan melakukan peminjaman dapat dikatakan pedang bermata dua.

Jiak tidak ada klausal kesepakatan untuk mempermanenkannya dalam akhir musim, jelas itu adalah bumerang yang menyerang Rossoneri sendiri.

Jika seorang pemain pinjaman tersebut mampu tampil gemilang dan AC Milan ingin mempermanenkannya pada akhir musim.

Jelas klub pemilik tidak akan begitu saja melepasnya, mengingat akan kebutuhan tim.

Hal itu terjadi kepada Real Madrid yang memilih untuk tak begitu saja melepaskan tangannya dari Brahim Diaz.

AC Milan wajib berbenah dengan skenario transfer mereka. Jika proyek jangka panjang AC Milan tak ingin hancur berantakan, maka pengorbanan dengan merogoph kocek lebih banyak untuk seorang pemain memang perlu dilakukan.

(Tribunnews.com/Giri)

Ikuti berita terkait AC Milan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini