Akhirnya, Lille memboyongnya dengan harga 25 Juta Euro, dia telah membuat langkah yang tepat.
Sanches telah menemukan kembali bentuk dan kepercayaan di Prancis.
Energi dan kreativitasnya adalah faktor utama dalam Lille mengakhiri rekor tiga gelar liga berturut-turut Paris Saint-Germain.
Ia juga meriplikasi penampilannya di Portugal, ketika Bruno Fernandes kehilangan keativitasnya, Renato Sanches muncul sebagai salah satu solusi tepat.
Di laga menghadapi Jerman, Bruno yang kikuk di sepanjang laga, ditarik ke luar, Renato yang menjadi motor serangan mengubah cara bermain portugal.
Sanches mengandalkan kemampuan fisiknya dan kecepatannya untuk membongkar pertahanan Jerman.
Bahkan, Jerman nyaris kelimpungan untuk menekan pertahanan Portugal apabila Sanches membawa bola.
Bahkan di laga menghadapi Hungaria, Renato Sanches tetap menjadi ancaman, meskipun hanya bermain selama 9 menit.
"Saya membawa Rafa yang cepat dan permainan terbuka," kata pelatih kepala Portugal itu.
"Saya ingin memberi Raphaël (Guerreiro) lebih banyak ruang di kiri jadi saya menggeser Diogo (Jota) dan memindahkan Ronaldo sedikit lebih ke kiri.
Saya memasukkan André Silva dan Renato untuk menggerakkan bola dari lini tengah. Kami ingin memainkan permainan yang lebih vertikal dan membebaskan Rafa. Saya pikir itu cukup baik. Kami menang 3-0."
Pengalaman dapat mengajarkan Sanches untuk melangkah dengan hati-hati.
Untuk saat ini ada reputasi membangun kembali di panggung Kejuaraan Euro 2020, dan membuktikan bahwa talentanya adalah salah satu yang terbaik.
(Tribunnews.com/Gigih)