Di Azerbi adalah pria yang menghadiri kelas khusus yang diadakan Bayern Munchen yang saat itu dihadiri Guardiola, ia juga sempat menjadi asisten dari Marcelo Bielsa di Marsille.
Perubahan itu kemudian dibawanya di Italia, beberapa mulai berevolusi secara perlahan.
Bertepatan dengan itu, Jorginho yang baru saja datang dari Brasil, memberikan warna tersendiri di lini tengah Hellas Verona saat itu.
Di saat yang sama Marco Veratti sempat memberikan kerancuan di turnamen U-16, apakah dirinya orang Spanyol atau Italia.
Pasalnya, kemampuannya dalam menjaga bola setara dengan Iniesta, kecerdasannya dalam membagi bola menunjukkan ia orang Spanyol di bandingkan Italia.
Baca juga: Italia vs Inggris Bertemu di Final Euro 2020 kata Mantan Kiper Timnas Futsal Indonesia
Baca juga: Saling Puji Roberto Mancini dan Luis Enrique, Prediksi Italia vs Spanyol Semifinal Euro 2021
Kini Jorginho dan Veratti berada di usia yang matang, berangkat ke Euro 2021, nama Nicolo Barella muncul sebagai gelandang elegan Italia.
Sempat diragukan kualitasnya di Inter Milan, Barella menjadi salah satu kunci Italia di lini tengah.
Jika Veratti adalah all around player, maka Veratti adalah yang membelah pertahanan lawan, semua terlihat jelas di laga Italia menghadapi Belgia di Perempat Final.
Lalu apa fungsi Barella? Ia punya tugas menjadi penghubung sekaligus penyeimbang lini tengah Italia, dan menjaga kestabilan dari transisi menyerang ke bertahan atau sebaliknya.
Di kubu Spanyol, Busquets sudah mengunci satu tempat sebagai gelandang sentral dalam permainan, namun pertanyaannya, Siapa yang akan menemaninya dalam skema 4-3-3?
Sejak 2019, Busquets berganti-ganti partner di lini tengah, mulai dari Fabian Ruiz-Saul, Dani Ceballos, Thiago Alcantara, Dani Parejo, Sergi Canales hingga Jose Campana dan Rodri, namun tidak ada yang seimbang di lini tengah Spanyol.
Hingga akhirnya Pedri muncul,sejak di Las Palmas, Luis Enrique adalah penggemarnya.
Pedri bisa menjadi jawaban dari keseimbangan yang dicari di lini tengah Barcelona saat itu, potongan puzzle dari kehadiran de Jong yang cukup eksplosif, harus diberikan keseimbangan pemain dengan daya jelajah tinggi.
Lalu, muncullah Koke, semua orang menghernyitkan dahi bagaimana peran defensif Koke bisa menjadi kunci di Atletico Madrid, namun sangat ofensif di Spanyol.