News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2020

Italia vs Spanyol di Semifinal Euro 2021, Duel Jorginho-Barella-Veratti Melawan Koke-Busquets-Pedri

Penulis: Gigih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Italia Marco Verratti (kiri) dan bek Austria Aleksandar Dragovic bersaing memperebutkan bola pada pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Italia dan Austria di Stadion Wembley di London pada 26 Juni 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Duel akbar lini tengah, akan tersaji ketika Spanyol bersua dengan Italia di Semifinal Euro 2021.

Duel dua pivot andalan masing-masing negara akan tersaji dengan sengit pada pertandingan ini.

Koke-Pedri-Busquets akan berhadapan dengan Jorginho-Barella-Veratti akan tersaji dalam duel Spanyol vs Italia di Euro 2021.

Gelandang Spanyol Sergio Busquets melakukan pemanasan sebelum pertandingan sepak bola Grup E UEFA EURO 2020 antara Slovakia dan Spanyol di Stadion La Cartuja di Seville pada 23 Juni 2021. (Jose Manuel Vidal / POOL / AFP)

Baca juga: Gianni Vio, Bankir dan Senjata Italia di Euro 2021, Bekerjasama dengan Mancini hingga Sarri

Baca juga: EURO 2021: Spanyol Lebih Berpengalaman Adu Penalti, Italia Minim Kebobolan

Tidak ada yang lebih memikat dibanding permainan Spanyol pada 2012.

Busquets, Xavi dan Iniesta menjadi ruh permainan La Furia Roja, bahkan mengerdilkan peran striker untuk mencetak gol.

Maju sewindu kemudian, trio tersebut menginspirasi Italia, yang kini turun seagai salah satu gelandang paling mumpuni diantara kontenstan Euro 2021.

Asisten Roberto Mancini, Daniele De Rossi paham bagaimana Luis Enrique bermain.

Sama seperti jebolan Barcelona lainnya, Luis Enrique sangat khusyuk dalam mengomandoi lini tengah.

Yang diingat oleh De Rossi, adalah ketika Luis Enrique memperagakan La Salaida Lavolpiana.

Cara ini merupakan teknik latihan yang digunakan Ricardo La Volpe, pelatih asal Meksiko, adalah teknik latihan yang menguras fisik untuk menguasai bola dan mengalirkan bola dengan cepat.

De Rossi melihat itu, dan menyebut Enrique cukup gila, bagaimana bisa pemain di kelompok umur junior diberikan pelatihan dengan intensitas setinggi itu.

Sepak bola kian homogen dengan permainan di lini tengah, terima kasih untuk pria berkepala plontos bernama Pep Guardiola yang menyebarkan cara bermain dengan penguasaan bola di lini tengah.

Sejatinya, ini menghilangkan apa yang menjadi kekuatan dari Italia, bermain defensif dan kokoh di lini belakang.

Evolusi takik pun terjadi di Italia, pionirnya? Fransesco di Azerbi, yang baru saja hengkang ke Shahktar Donetsk dari Sassuolo.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini