Koleksi satu gol dan dua assist menjadi bukti minimnya kontribusi Paqueta bersama Rossoneri.
Menit bermain eks Flamengo itu pun meningkat pada tahun keduanya di Italia, dimana ia membukukan 27 pertandingan.
Namun kembali lagi, sumbangsih Lucas Paqueta sangatlah minim dengan mencatatkan satu gol dan dua assist.
Baca juga: Peluang Terbaik Messi Jadi Topskorer Copa America, Ini Daftar Topskorer 6 Copa America Sebelumnya
Rossoneri yang mulai putus asa dengan penampilan Paqueta tak kunjung membaik lalu memutuskan untuk membuangnya.
Ia dilego ke Lyon pada bursa transfer musim panas 2020.
Lyon berhasil mengamankan jasa Paqueta lewat tebusan 20 juta euro (Rp342 miliar).
Setelah bakatnya disia-siakan oleh AC Milan, Paqueta mulai kembali membangun kepercayaan dirinya bersama Lyon.
Pemain yang berperan sebagai gelandang serang itu tercatat mampu langsung mampu tampil meledak pada musim perdana bersama Lyon.
Pemain berusia 23 tahun itu mampu menjadi bagian inti skuat Lyon, koleksi 34 penampilan jadi bukti paling mutakhir.
Torehan 10 gol dan enam assist menjadi bukti lain kegemilangan performa Paqueta bersama Lyon.
Baca juga: VIDEO Begini Ritual Messi Menyimpan Bola Sebelum Tendangan Bebas, Sangat Fokus Pada Bola dan Gawang
Setelah penampilan luar biasanya bersama Lyon, nama Paqueta pun menjadi salah satu punggawa yang dipanggil Tite untuk memperkuat Brasil dalam gelaran Copa America.
Dan kini Paqueta telah membuktikan kualitas terbaiknya dengan menjadi pahlawan kemenangan dalam dua laga sistem gugur sekaligus.
Berkat kepahlawanan Paqueta tersebut, Brasil kini berhasil menginjakkan kakinya di partai final Copa America 2021.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Berita lain terkait AC Milan