TRIBUNNEWS.COM - Kegemilangan Italia di Euro 2021, tidak lepas dari sentuhan dingin Roberto Mancini di sisi taktikal.
Sejauh ini, Italia tampil apik dan menghibur di sepanjang laga Euro 2021.
Namun, bukankah Italia dikenal sebagai Negara yang sangat taat mengadopsi sepak bola bertahan, kini berubah menjadi tim yang paling menghibur.
Hal ini tidak lepas dari adanya pelatih-pelatih dengan pola pikir baru dan menjadi pertentangan menibulkan gegar budaya di sepak bola Italia.
Mulai dari Gian Piero Gasperini di Atalanta, Antonio Conte di Juventus, dan Roberto De Zerbi di Sassuolo.
Nama terakhir dikabarkan akan merapat ke Shahktar Donetsk, tapi dari apa yang ditunjukkan, de Zerbi wajib mendapat kredit khusus dibalik penampilan apik Italia di Euro 2021.
Baca juga: Manuel Locatelli Bintang Italia di Euro 2021, Dibuang AC Milan kini Diburu Juventus dan Barcelona
Apa yang membuat Sassuolo menjadi sangat unik dan bahkan Pep Guardiola memuji secara langsung performa Francesco Magnanelli dan kawan-kawan?
Roberto De Zerbi adalah sosok pelatih muda, usianya baru mengincak 41 tahun, tetapi dia memadukan banyak unsur dalam permainannya.
Julukan Roberto De Zerbi pun unik, "master of beating press" atau ahli melepaskan diri dari permainan menekan lawan.
Roberto De Zerbi memadukan dua skema klasik Italia, pertahanan grendel Nereo Rocco dengan permainan menyerang taktis ala Arrigo Sacchi.
Permainanya mencuri perhatian Pep Guardiola ketika pada tahun 2018 ia menemui Arrigo Sacchi dan berkesempatan melihat beberapa tim, tetapi yang membuatnya terkesan adalah bagaimana Sassuolo bisa lepas dari tekanan dan memberikan pujian.
"Ketika melihat Sassuolo, saya melihat sebuah hal baru dan impresi dari sepak bola yang sangat luas," puji Pep.
Secara taktik, Roberto de Zerbi akan turun dengan skema 3-5-2 yang akan berubah menjadi 3-2-4-1.
de Zerbi mengaplikasikan apa yang dilakukan Carlo Ancelotti di AC Milan, sekilas secara permainan 'skema pohon cemara' akan ditampilkan dalam mengantisipasi serangan lawan.