News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2020

Roberto Mancini Diantara Federico dan Enrico Chiesa, Andalan Italia dan Pengkhianat Fiorentina

Penulis: Gigih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Italia Federico Chiesa merayakan setelah mencetak gol pembuka pada pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Italia dan Austria di Stadion Wembley di London pada 26 Juni 2021/Roberto Mancini memiliki kenangan manis dengan Enrico Chiesa, kini bersama sang anak, Federico Chiesa, Mancio berharap Italia menjadi juara Euro 2021

TRIBUNNEWS.COM - Pemuda sensasional, menjadi andalan Italia di usia yang belum genap 24, Frederico Chiesa menjadi kunci Italia ke Final Euro 2021.

Roberto Mancini mengelus kepalanya usai jumpa pers, Chiesa menengok dan tertawa.

Tapi, seolah itu adalah de javu, itu adalah ritual Roberto Mancini kepada ayah Federico, Enrico Chiesa setiap sebelum laga.

"Kami saling mengenal sejak usia 18 tahun," ujar Enrico Chiesa mengenai Mancini.

Gelandang Italia Federico Chiesa merayakan gol pembukanya selama pertandingan sepak bola semifinal UEFA EURO 2020 antara Italia dan Spanyol di Stadion Wembley di London pada 6 Juli 2021. (Frank Augstein / POOL / AFP)

Baca juga: Italia vs Inggris Final Euro 2021, Kejujuran Eks Pelatih AC Milan soal Kekuatan The Three Lions

Baca juga: Kapten Italia Giorgio Chiellini Lempar Sindiran Soal Kenapa Inggris Bisa Sampai Final EURO 2020

Bagi Roberto Mancini, Enrico dan Federico memberikan de javu, karakter yang sama, dan posisi yang sama menjadi alasannya.

Langkah yang diambil Federico adalah replikasi yang diambil sang ayah, Enrico Chiesa.

Mirip dengan sang ayah, Enrico Chiesa, Federico berlatih sebagai anak laki-laki dengan Settignanese, sebuah klub kecil, tidak jauh dari tempat tim nasional berlatih di Coverciano di pinggiran Florence.

Di sana Federico berlatih di bawah Kurt Hamrin, legenda kepelatihan Jerman di tahun 1950-an dan 60-an yang dikenal sebagai Uccellino, “Burung Kecil”, karena gayanya yang cepat.

Hamrin adalah pencetak gol terbanyak kelima sepanjang masa di Serie A sampai Francesco Totti, Roberto Baggio dan Antonio Di Natale menggesernya.

Yang membedakan Federico dan sang ayah, adalah Federico sangat cerdas dan peduli dengan prestasi di bidang akademik.

Jika Anda pernah mendengarnya berbicara bahasa Inggris setelah pertandingan di Euro 2021, itu karena dia bersekolah di International School of Florence tempat dia belajar untuk melanjutkan ke universitas jika Fiorentina memutuskan untuk tidak memberinya kontrak pro.

Permasalahan keduanya ketika meniti karir pun mirip, baik Federico dan Enrico Chiesa, terlalu kurus di usia muda, dan memaksa pelatih mereka kesulitan menentukan posisi.

Namun, ketika penyerang diberikan kepada Enrico dan Federico, tidak ada yang bisa menghentikan keduanya.

Karena terlalu kecil, ketika Fiorentina berhadapan dengan Juventus, Federico Chiesa dihadang oleh pihak keamanan, pasalnya para penjaga tidak yakin Federico adalah pemain Fiorentina karena terlalu kecil.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini