TRIBUNNEWS.COM - Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan format Euro 2021 dengan banyaknya negara penyelenggara tak adil bagi tim dan penggemar.
Seperti diketahui, format Euro 2021 ini berbeda dengan penyelenggaraan sebelum-sebelumnya.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah 61 tahun penyelenggaraan Euro, edisi kali ini dimainkan di 11 tempat berbeda.
Format Euro 2021 dengan banyak negara penyelenggara ini adalah buah pikiran dari Presiden UEFA sebelumnya, Michel Platini.
Harapan Platini kala itu, format baru ini akan bisa lebih dekat dengan penggemar sepak bola.
Biasanya fans-lah yang datang ke negara tuan rumah, tapi edisi kali ini Euro-lah yang akan mendatangi fans.
Baca juga: Isu Besar Dua Turnamen Akbar EURO 2020 dan Copa America 2021, Tuan Rumah Disorong Jadi Juara?
Baca juga: 7 Pemain Berpotensi Geser Cristiano Ronaldo dari Top Skor EURO 2021, Laga Final Italia vs Inggris
Namun menurut Ceferin, format Euro 2021 ini terlalu menantang dan ada rasa ketidakadilan bagi tim dan penggemar.
Ini karena ada tim yang harus menempuh perjalanan jauh lebih dari 10.000 km dan ada tim yang hanya menempuh 1.000 km perjalanan.
Mengutip BBC Sport, Swiss misalnya, mereka melakukan perjalanan terjauh, 15.485 km, sementara Skotlandia mencatat waktu terpendek di 1.108km.
"Ini tidak adil bagi penggemar, yang harus berada di Roma suatu hari dan di Baku selama beberapa hari berikutnya, yang merupakan penerbangan empat setengah jam," kata Caferin.
"Kami harus banyak bepergian, ke negara-negara dengan yurisdiksi berbeda, mata uang berbeda, negara-negara di Uni Eropa (UE) dan Non-UE, jadi itu tidak mudah," imbuhnya.
Baca juga: Mengulas Tiga Hal yang Perlu Diperbaiki Inggris untuk Menang di Final Euro 2021
Baca juga: Profil Bjorn Kuipers, Wasit Final Euro 2021 dan Sudah Teruji di Semifinal Liga Champions Musim Lalu
Berkaca pada hal itu, Caferin mengaku tidak akan menerapkan format edisi kali ini di tahun-tahun mendatang.
"Itu adalah format yang diputuskan sebelum saya datang [ke pos] dan saya menghormatinya. Ini adalah ide yang menarik tetapi sulit untuk diterapkan dan saya tidak berpikir kami akan melakukannya lagi," kata dia.