Sandro Tonali yang musim lalu dipinjam dari Brescia berhasil ditebus dengan nominal tujuh juta euro.
AC Milan kemudian memboyong Olivier Giroud (satu juta euro) dan Ballo Toure dengan empat juta euro.
Satu-satunya pemain yang dpinjam oleh AC Milan namun perlu merogoh kocek ialah Brahim Diaz.
Rossoneri memberikan 3,5 juta euro kepada Los Galacticos untuk peminjaman Brahim Diaz selama dua musim.
“Dalam pasar kesulitan ekonomi yang besar untuk semua orang, AC Milan telah menghabiskan 60 juta euro," terang Gianluca Di Marzio seperti yang dikutip dari laman Sempre Milan.
Ia kemudian menyoroti bahwa langkah yang dilakukan AC Milan tak lepas proyek jangka panjang mereka yang telah menapak ke step selanjutnya.
Rossoneri nampaknya memandang serius untuk meraih gelar pada musim ketiganya di bawah kendali Stefao Pioli.
"Upaya ekonomi untuk memberi Pioli bala bantuan segera harus disorot. Singkatnya, Milan sekarang telah menghabiskan banyak uang untuk meraih suatu gelar pada musim ini," terangnya.
Jika AC Milan ugal-ugalan dalam menggelontorkan uang, beda cerita dengan Inter Milan.
Tidak bisa dipungkiri kembali jika Nerazzurri tengah terlilit masalah finansial.
Kabar buruknya, Suning Group sudah tak mampu menjadi pemilik klub dan terancam berpindah tangan.
Hasilnya, kebijakan transfer Inter mulai berubah. Juara Liga Italia 19 kali itu mencoba untuk mendatangkan pemain dengan status bebas transfer ataupun melalui metode peminjaman.
Pemain yang berhasil digaet Inter Milan dengan gratis ialah Hakan Calhanoglu. Pemain asal Turki itu diboyong dari AC Milan tanpa mengeluarkan kocek sepeserpun.
Kemudian nama pemain kedua yang berusaha untuk dpinjam ialah Keita Balde dari S Monaco.
Belum lagi sejumlah pemain milik Nerazzurri diuangkan untuk menutupi defisit finansial tim. Di antaranya ialah Joao Mario.
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita terkait AC Milan dan Liga Italia