TRIBUNNEWS.COM - AC Milan pada pasar transfer pemain musim panas kali ini menjadi tim terboros di Liga Italia.
Hampir 60 juta euro (sekitar Rp 1 triliun) telah dihabiskan oleh AC Milan untuk mendapatkan amunisi baru.
Artinya, AC Milan sudah waktunya untuk menargetkan capaian tertinggi dalam sebuah kompetisi, yakni menjadi juara.
Rossoneri -julukan AC Milan- tak tanggung-tanggung dalam menjalankan proyek jangka panjangnya.
Baca juga: Ricky Massara, Kunci Sukses AC Milan di Bursa Transfer, Pilihan Maldini & Nyaris Gabung Liverpool
Baca juga: Petualangan Bareng AC Milan Berlanjut, Potensi Brahim Diaz Naik Kelas Jadi Penguasa Trequartista
Setelah musim lalu berhasil duduk di posisi runner-up Liga Italia, AC Milan kembali mulai berbenah.
Enam pemain yang berhasil mendarat di San Siro, menjadi bukti bagaimana seriusnya Rossoneri dalam menyambut kompetisi musim 2021/2022.
Keenam pemain ini meliputi Sandro Tonali, Mike Maignan, Fikayo Tomori, Brahim Diaz, Olivier Giroud, dan Fode Ballo-Toure.
Terlebih lagi AC Milan bakal berkompetisi di tiga kejuaraan, yakni Liga Champions, Serie A, dan Coppa Italia.
Menurut mantan striker AC Milan, Jean-Pierre Papin, Rossoneri saat ini sudah waktunya untuk kembali merajai Serie A.
Ia memandang bahwa AC Milan masih terlalu dini untuk berbicara banyak di ajang Liga Champions.
Gelar Scudetto merupakan capaian prestise yang notabene-nya adalah harga mati bagi Rossoneri.
Dengan musim lalu mampu menutup Liga Italia sebagai urutan kedua, AC Milan tak memiliki alasan lagi untuk tak bisa menargetkan gelar juara.
"Tentu saja AC Milan wajib menargetkan juara Scudetto," terang Jean-Pierre Papin, dikutip dari laman Sempre Milan.
"AC Milan tidak boleh memiliki tujuan yang setengah-setengah di Liga Italia, mereka harus berjuang demi juara."