TRIBUNNEWS.COM, MILAN- BRAHIM Diaz naik level di AC Milan. Dari semula bernomor-punggung 21, kini gelandang asal Spanyol berusia 21 tahun ini diberi kepercayaan memakai nomor sepuluh setelah memperpanjang masa peminjaman di Milan dari Real Madrid.
Dalam penanda-tanganan kontrak baru, selain memperpanjang masa peminjaman sampai dua tahun mendatang, Milan juga punya opsi membeli secara permanen mantan pemain Manchester City ini di akhir musim 2022-2023.
Dikutip dari situs Sky Sports, biaya peminjaman Diaz menyentuh tiga juta euro atau sekitar Rp 51,4 miliar per musim. Milan bisa mempermanenkan sang gelandang dengan biaya transfer sebesar 22 juta euro atau sekitar Rp 377,5 miliar. Di sisi lain, Real Madrid nantinya juga bisa membeli Diaz dari AC Milan dengan biaya transfer sebesar 27 juta euro atau sekitar Rp 464,2 miliar.
Musim lalu, Diaz memang tampil cukup menjanjikan. Dia menghasilkan sebelas gol (7 gol-4 assist) dalam total 39 penampilan. Angka rata-ratanya mencapai 0,28 gol per laga.
Pantas dicatat, statistik itu didapat dalam kondisi dirinya tak reguler menjadi pengisi starting XI AC Milan. Dari 27 penampilan di Liga Italia misalnya, hanya 15 kali ia menjadi starter.
Musim lalu, dia dikalahkan oleh pemain Turki, Hakan Calhanoglu yang menjadi starter tetap di lini tengah.
Musim ini, Calhanoglu membelot ke rival Milan, Inter Milan. Karenanya, mahkota di lini tengah sekarang jatuh ke tangan Diaz.
Nomor sepuluh merupakan nomor bergengsi di Rossonerri.
Pemain yang menggunakan nomor keramat ini cenderung selalu tampil bagus dalam memberikan kontribusi gol.
Pada masa lalu, saat AC Milan era Ruud Gullit dan Marco Van Basten, nomor 10 ini pernah dipakai oleh Ruud Gullit. Striker berambut gondrong itu mencetak 56 gol dan 40 asis dalam 171 penampilan bersama AC Milan.
Sejak 1995 sampai sekarang, deretan pemain yang memakai jersey nomor sepuluh biasanya selalu jadi pemain kunci.
Pada periode 1995-1998 ada Dejan Savicevic yang menghasilkan 30 gol (11 gol-19 assist) dalam 52 laga. Lalu ada Zvonimir Boban (1998-2001) dengan 22 gol (11 gol-11 assist) dalam 79 penampilan.
Manuel Rui Costa pada 2001-2006 menghasilkan 58 gol (11 gol-47 assist) dalam 192 kali merumput. Clarence Seedorf di selang 2006-2012 menyumbang 80 gol (40 gol-40 assist) dalam 241 penampilan.
Pada 2012-2014, Kevin-Prince Boateng hanya bermain 39 kali sebagai nomor 10 di AC Milan. Tetapi, dia juga cukup oke dengan memberikan kontribusi 12 gol (5 gol-7 assist).
Keisuke Honda menghasilkan 27 gol (11 gol-16 assist) dalam 92 pertandingan pada 2014-2017. Terakhir, Hakan Calhanoglu (2017-2021) bahkan mengemas 80 gol (32 gol-48 assist) dalam 172 penampilan.