TRIBUNNEWS.COM - Terry Francona tidak bisa menahan mimik muka bahagia, Curt Schilling hanya bisa diam, dan David Ortiz melempar tongkatnya ke udara.
Boston Red Sox, menang American League setelah membalikkan keadaan dari tertinggal 0-3 menjadi menang 4-3.
Dan hingga saat ini, hanya Red Sox yang bisa melakukan hal ini sepanjang sejarah.
Rekor ini tidak memang dirayakan, tetapi semua pendukung Red Sox tahu, bahwa ini bukan akhir.
Red Sox harus memecahkan kutukan 86 tahun, atau yang dikenal dengan Curse of Bambino, dengan mengalahkan St Louis Cardinals.
Di luar dugaan Red Sox menyapu bersih dengan 4 kemenangan dan membawa pulang gelar World Series, sekaligus mengakhiri kutukan yang sudah sejak lama dihapuskan.
Narasi serupa terjadi di Liverpool.
Liverpool sangat haus gelar juara Liga Inggris, terakhir mereka merengkuhnya 29 tahun lalu.
Baca juga: Bursa Transfer, Arsenal Lepas Lacazette demi Tammy Abraham, Liverpool Siap Bajak Kessie & Coutinho
Baca juga: Liga Inggris: Berhasil Segel Kontrak Son Heung-Min, Tugas Spurs Jauh dari Kata Selesai
Gelar juara Liga Champions di musim sebelumnya pun tidak membuat The Kop puas, juara Liga Inggris adalah harga mati yang harus didapatkan.
Dan 2019/2020 menjadi musim yang sangat indah bagi Liverpool, tidak akan pernah dilupakan pendukung The Reds.
Dahaga gelar juara selesai, dan mereka menjadi juara Liga Inggris untuk ke 19 kalinya.
Baik berhentinya kutukan Boston Red Sox atau selesainya puasa gelar juara Liga Inggris Liverpool, bukanlah sesuatu yang kebetulan.
Pengusaha John W. Henry adalah pemilik kedua tim baik Red Sox ataupun Liverpool.
Melalui FSG (Fenway Sports Group) John W. Henry membeli Red Sox tahun 2001, sedangkan ia membeli Liverpool pada 2010.