News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Nelson Dida Mentor Maignan di AC Milan, Ajarkan Trik Intimidatif hingga Hadapi Penalti

Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nelson Dida saat masih bermain untuk AC Milan/Adanya Nelson Dida di AC Milan bisa membuat Mike Maignan lepas dari bayang-bayang Donnarumma di bawah mistar

Dida dikenal dengan kemampuannya mengkoordinasi lini belakang dan mengintimidasi penyerang.

Dua hal ini bisa menjadi hal yang bisa dipelajari Mike Maignan, karena sejak di Lille, koordinasi adalah kritik terbesar kiper berusia 26 tahun ini.

Dida memiliki tipikal permainan yang sama dengan Mike Maignan sebagai shoot stopper yang tangkas dan punya jangkauan yang jauh.

Tetapi yang sangat bisa dipelajari oleh Maignan adalah cara Dida yang intimidatif kepada penyerang.

Dida memiliki tinggi 196 sentimeter, ia kerap berkonfrontasi dengan penyerang lawan lewat cara-cara cerdik.

Pemain legendaris AC Milan, Nelson Dida, bersiap menghadapi tim legendaris Indonesia, dalam pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelorang Bung Karno, Minggu (4/9/2011). Tim legendaris AC Milan melakukan pertandingan persahabatan dengan Timnas Indonesia Legendaris. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) (TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA)

Baca juga: Alasan AC Milan Prioritaskan Scudetto Ketimbang Liga Champions, Adu Gengsi dengan Inter dan Juventus

Baca juga: Liga Italia: Gabung AC Milan, Maignan Berambisi Lepas dari Bayangan Donnarumma

Ketika menghadapi tendangan bebas, setelah mengatur tembok, ia akan berdiri di tengah dan merentangkan kedua tangannya, sebelum memposisikan diri.

Seolah menekan sang eksekutor bahwa jangkauannya akan menghentikan bola ke manapun diarahkan ke gawangnya.

Cara itu seringkali berhasil.

Selain itu, ketika Dida menghentikan sepakan lawan, ia tidak berteriak dan dengan muka sangat santai hanya menyuruh lini Maldini atau Nesta lebih rapat.

Ini adalah cara yang sangat intimidatif, kita melihat ini di Jan Oblak di Atletico Madrid dan Jordan pickford di Timnas Inggris.

Cara itu membuat penyerang akan frustasi, pasalnya Dida membuat seolah sepakan sang pemain sangat mudah dipatahkan tanpa effort lebih dari sang kiper.

Sedangkan untuk penalti, mungkin tidak banyak yang punya cara seintimidatif Dida.

Dida tidak mendekat ke titik putih, melainkan hanya berdiri diantara kotak kecil dan garus gawang, sebelum perlahan mundur dan diam tanpa gerakan apapun.

Ia hanya akan diam tidak membuat gerakan sama sekali, tidak merentangkan tangannya bahkan menundukkan kepalanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini