- Tanpa Messi, La Liga kehilangan pamornya
- Atletico jadi favorit di kalangan pengamat
- Di bursa taruhan, Real Madrid yang memimpin
TRIBUNNEWS.COM, MADRID- Ketika Cristiano Ronaldo pergi dari Real Madrid, pesona La Liga mulai agak memudar. Ketika Lionel Messi sekarang hengkang dari Barcelona, pesona La Liga benar-benar memudar. La Liga Spanyol masuk era kegelapan, demikian ditulis di situs Bavarian footballworks.
Perginya para pemain bintang yang menonjol, dan berkarisma memang membuat greget La Liga jadi berkurang. El Classico pun akan terasa hambar, setelah bek andalan Madrid, Sergio Ramos juga hijrah ke Paris Saint Germain. Terlebih, sebagian besar klub di Liga Spanyol saat ini terlilit utang, dan sedang dilanda masalah keuangan.
Dalam jangka panjang, hal ini akan berpengaruh kepada kualitas tim Spanyol di kancah Eropa. Dalam satu dekade terakhir, perwakilan dari Spanyol telah mendominasi baik di Liga Europa, maupun Liga Champions, diikuti dari Liga Primer Inggris di urutan kedua, dan Bayern Muenchen dari Bundesliga di urutan ketiga.
Dengan penurunan kualitas La Liga, saat ini giliran Liga Primer Inggris yang memulai hegemoninya di Eropa, ditandai dengan berkuasanya wakil mereka melalui Liverpool, dan Chelsea sebagai juara Liga Champions dua musim berturut-turut.
Atletico Madrid, sang juara bertahan La Liga, boleh sangat percaya diri bisa mempertahankan gelar juaranya musim ini. Ketika tim lain kehilangan para pemain bintangnya, Atleti tetap mempertahankan "the winning team", dan bahkan menginjeksi lagi pemain anyar, yang diharapkan bisa makin memperkuat tim.
Gelandang Saul Niguez tadinya sempat ramai dispekulasikan bakal hengkang, dengan destinastinya adalah Liverpool, Manchester United, atau Barcelona --yang kabarnya bakal ditukar dengan Antoine Griezman. Tapi faktanya dia tetap bertahan sejauh ini.
Pelatih Atletico, Diego Simeone juga sukses memboyong gelandang Udinese, Rodrigo de Paul, yang tampil menonjol di Copa America 2021. Dia jadi salah satu motor yang membawa kemenangan Argentina.
Kerap mendeskripsikan diri sebagai "pelek mobil", de Paul siap hilir mudik menjaga keseimbangan tim, seperti yang diperlihatkan saat membela tim Tango di Copa America.
Atleti juga mengalahkan Inter Milan untuk mendapatkan pemain berbakat dari Fluminense, Marcos Paolo. Baru berusia 20 tahun, dia digadang-gadang masuk daftar pemain calon bintang dari Brasil.
Atleti masih akan tetap mengandalkan pemain yang ironisnya adalah mantan jebolan dari Barcelona, dan Madrid. Luis Suarez, mantan penyerang Barca, telah mencetak 21 gol untuk membawa Atleti juara. Sedang Marcos Llorente, yang jebolan Madrid terlibat dalam 23 gol musim lalu. Duet keduanya memberikan kontribusi gol sebanyak 70% untuk Atleti.
Di kubu Barcelona, kehilangan sang "dewa", Lionel Messi pastinya akan memberikan impak sangat besar. Musim lalu, seperti dikutip dari Infogol, dia terlibat dalam 45% dari total peluang gol (xG) Barcelona.
Nah, xG Barca ini sebenarnya tertinggi musim lalu (+40) di liga. Dan jumlah serangan Barca juga lebih unggul dari kedua Madrid (83,8xGF). Keberadaan Messi menjadi alasan besar di balik angka tersebut. Sayangnya, pertahanan Barca sangat bobrok hingga mereka tertinggal di posisi tiga di akhir klasemen.
Pelatih Ronald Koeman mendatangkan Sergio Aguero dari Manchester City, Memphis Depay dari Lyon, Eric Garcia dari Man City, dan Emerson Royal dari Betis untuk petualangan musim ini. Mampukah empat penggawa anyar ini menggantikan hilangnya Messi?
Pelatih Barca, Ronald Koeman berusaha untuk tetap optimistis. "Meskipun Leo Messi pergi, kami sangat optimistis soal musim yang akan datang. Kami sangat senang dengan skuad yang kami miliki, rekrutan yang sudah kami lakukan, dan para pemain muda yang melangkah naik, yang akan selalu membentuk masa depan klub hebat ini," katanya.
Sementara Madrid akan menjalani musim tanpa duo andalan mereka di lini belakang selama ini: Sergio Ramos, dan Raphael Varane. Sebuah kehilangan yang tak hanya menyisakan lubang besar di lini pertahanan, tapi juga berpengaruh secara keseluruhan kepada tim, mengingat karakter keduanya adalah tipikal pemimpin, dan penyemangat tim.
Pelatih Carlo Anceloti sudah mengantisipasi sejak dini dengan mendatangkan
David Alaba dari Bayern Muenchen. Diharapkan dia bisa berkolaborasi dengan Eder Militao, Ferland Mendy, dan Daniel Carvajal di lini belakang. Apakah kuartet ini sudah cukup untuk menambal kehilangan Ramos, dan Varane? Itu masih jadi tanda-tanya besar.
Namun, di bursa taruhan ternyata hilangnya para pemain bintang itu tak memberikan perubahan terlalu signifikan. Setidaknya ini terlihat di bursa taruhan BetMGM.
Sebelum keluar informasi Messi hengkang, Barca berada di angka +150 untuk juara La Liga di belakang Real Madrid di angka +130. Kemarin, setelah Messi resmi keluar, Barca berada di angka +200, dengan Madrid sekarang berada di +100. Sedang Atletico berada di angka +275 untuk mempertahankan gelar juara La Liga. (Tribunnews/den)
Real Madrid
Rekor 2020/21
Posisi 2
84 poin
67 gol
28 kegolan
Pemain Top Baru
David Alaba
Bek sentral
dari Bayern Muenchen
Free Transfer
Pemain Top Keluar
Sergio Ramos
Bek sentral
ke Bayern Muenchen
Free transfer
Raphael Varane
Bek sentral
ke Manchester United
50 juta euro
---
Atletico Madrid
Rekor 2020/21
Posisi 1
Poin 86
67 gol
25 kegolan
Pemain Top Baru
Rodrio de Paul
Gelandang sentral
dari Udinese
35 juta euro
Marcos Paulo
Winger kiri
dari Fluminense
Free Transfer
----------
Barcelona
Rekor 2020/21
Posisi 3
Poin 79
Gol 85
Kegolan 38
Pemain Top Baru
Memphis Depay
Striker, penyerang sayap
dari Olympique Lyon
free transfer
Emerson Royal
Bek Kanan
dari Real Betis
9 juta euro
Eric García
Bek sentral
Centre-Back
dari Man City
free transfer
Sergio Agüero
Striker
dari Man City
free transfer
Pemain top keluar
Lionel Messi
ke ?
free transfer