Sedangkan kucing, lebih menjaga ruang, kemampuannya membaca permainan menjadi yang utama, dan lebih melihat pergerakan lawan dan memotong umpan dibanding merebut bola.
Ini yang selalu ada di duet bek tengah manapun, dari Maldini-Nesta, Ferdinand-Vidic, van Dijk-Matip dan tentu saja Bonucci-Chiellini.
Baca juga: Bursa Transfer: Liverpool Buru Adama Traore, Aubameyang ke Barcelona, Mega Transfer Ronaldo-Mbappe
Lindelof adalah pemain bertipikal kucing, ia memahami ruang dan membaca permainan.
Di laga melawan Leeds United, nyaris minim bola datang mengarah tepat kepada Patrick Bramford, Lindelof dengan cermat mematikan alur bola dan juga memaksa lawan sulit menyentuh kotak penalti.
Ini yang ditawarkan Lindelof bagi Manchester United, kecerdasannya dalam bertahan adalah salah satu aspek penting dari performa United musim lalu.
Namun, memang kelemahan terbesarnya adalah duel satu lawan satu dengan penyerang, ini yang dikritik Gary Neville ketika United mengemas hasil imbang dengan West Bromwich musim lalu.
Raphael Varane sangat bisa dipastikan tidak mudah mendapatkan tempat di tim utama, ia masih membutuhkan adaptasi dengan permainan di Liga Inggris.
Dan bisa jadi justru Harry Maguire yang harus direlakan tergeser ke bangku cadangan, melihat bagaimana performa Lindelof di pekan perdana yang luar biasa.
Manchester United tentu diuntungkan dengan memiliki tiga pemain bertahan papan atas, dan bisa dipastikan persaingan antara ketiganya akan membawa pengaruh positif di lapangan.
Sedangkan bagi Lindelof, dirinya tentu tidak ingin kehilangan tempat di tim utama.
Menengok penampilannya di laga perdana, bukan tidak mungkin Lindelof bisa mematenkan satu tempat di tim utama, bahkan menggeser Maguire atau Varane.
(Tribunnews.com/Gigih)