Tammy Abraham memberikan dimensi yang sangat berbeda dibandingkan Edin Dzeko, perannya sangat sentral dalam rotasi permainan Mourinho.
Dzeko biasanya bermain dengan bola pendek dan bermain sebagai "sembilan setengah", rata-rata 21,7 umpan per 90 menit musim lalu.
Sebagai perbandingan, Abraham hanya membuat tujuh operan di pertandingan pertamanya untuk Roma.
Kadang-kadang, mantan pemain pinjaman Aston Villa berdiri di belakang pertahanan lawan untuk menarik pemain lawan ke luar dari garis pertahanan.
Langkah-langkah Abraham memaksa kiper Bartlomiej Dragowski untuk keluar dari kotak penaltinya dan membuat Fiorentina bermain dengan 10 pemain setelah seperempat jam laga.
Baca juga: Kebijakan AC Milan untuk Davide Calabria, Kehadiran Florenzi dan Jaminan Ricky Massara
Gol pembuka AS Roma tidak lepas dari pergerakan cerdas Tammy Abraham denagn visinya yang dengan cepat melepaskan umpan kepada Mkhitaryan.
Di asis kedua dari Tammy Abraham
membuatnya seperti Inzaghi dalam menapaki garis offside, ia kemudian melepaskan diri untuk menerima umpan dari Mkhitaryan sebelum melepas umpan kepada Jordan Veretout berlari ke tiang jauh.
Mengambil peran dari Dzeko tidak akan mudah, pemain asal Bosnia itu adalah penyerang tengah terbaik yang bermain untuk Roma sejak Batistuta, yang terakhir dinobatkan sebagai capocannoniere, dan membawa tim ke semifinal Liga Champions.
Gol debutnya untuk Inter pada hari Sabtu adalah pengingat bahwa, pada usia 35, dia masih bisa menunjukkan kualitasnya.
Tetapi penggemar Roma punya pahlawan baru untuk AS Roma, dengan kini hanya menunggu waktu bagi Tammy Abraham untuk menjadi pahlawan baru bagi Serigala Ibukota di musim ini.
(Tribunnews.com/Gigih)