Dikutip dari Asumetech, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi sampai turun tangan langsung mengurusi nasib Mbappe.
Keduanya kabarnya telah melakukan pertemuan empat mata, dan Mbappe menolak semua tawaran baru dari sang presiden.
Tawaran itu di antaranya kenaikan gaji yang signifikan.
Disebutkan, kubu PSG telah menghubungi ayah Mbappe, Wilfried Mbappe menawarkan kenaikan gaji sang anak jadi setara dengan Neymar.
Dari tadinya 310 ribu euro (Rp 5,2 M) perminggu, menjadi 490 ribu pound (Rp 8,2 M) perminggu untuk menjadi gaji kedua tertinggi di PSG setelah Lionel Messi (650 ribu pound/Rp 10,9 M perminggu).
Tapi tawaran itu ditolak. Sang presiden pun, masih dikutip dari Asumetech, akhirnya memutuskan melego Mbappe, ketimbang nanti melepasnya secara gratis sampai kontrak berakhir Juli 2022.
Syaratnya, dia memasang harga sangat tinggi untuk sang penyerang asal Prancis berusia 22 tahun ini. Disebutkan juga, mereka telah menyiapkan pengganti jika Mbappe jadi hengkang ke Madrid. Pengganti itu adalah striker Everton asal Brasil, Richarlison.
Isu lain menyebutkan, PSG juga mengincar Cristiano Ronaldo dari Juventus untuk diduetkan menjadi trisula impian tergila yakni Ronaldo-Neymar-Messi.
Sementara itu, media Italia, La Gazzetta dello Sport menganalisis kenapa Mbappe ingin meninggalkan PSG, justru di saat tim tersebut sedang menjadi Los Galacticos baru dengan hadirnya sejumlah pemain bintang, yang memperkuat kans mereka untuk jadi juara Liga Champions.
Trisula Mbappe-Messi-Neymar adalah trio impian setiap pelatih, dan pemain.
Namun, ditulis di media tersebut, justru kehadiran para pemain bintang itulah yang ingin dihindari Mbappe. Sebab, sang penyerang ingin menjadikan dirinya sebagai pusat proyek.
Di PSG, dirinya tak akan jadi pusat, kalah gemerlap oleh Neymar, dan Messi. Namun, di Madrid dia bisa menjadi pusat serangan, dan pusat perhatian. Tak ada figur lain yang menandingi. Karim Benzema yang sekarang jadi ikon, sudah tak muda lagi.
“Mbappe ingin menjadi pusat dari sebuah proyek dan di situlah Real Madrid akan tampil,” tulis La Gazzetta, mengutip dari Twitter @MadridXtra.
Lebih jauh lagi, jika Madrid menjuarai Liga Champions, Mbappe berpotensi memenangkan trofi Ballon d'Or. Jika bertahan di PSG, kans Mbappe meraih Ballon d'Or sangat kecil. Karena pertimbangan itulah, katanya, Mbappe akan memilih untuk pergi. (Tribunnews/den)