News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Konsistensi Wojciech Szczesny di Juventus, Disamakan dengan Pirlo, Cadangkan Buffon hingga Alisson

Penulis: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kiper kedua Juventus, Wojciech Szczesny, melakukan pemanasan menjelang duel Liga Italia kontra SPAL di Allianz Stadium Turin, 25 Oktober 2017/Konsistensi Wojciech Szczesny di bawah mistar gawang Juventus, cadangkan Buffon hingga Alisson

TRIBUNNEWS.COM - Legia Warsaw, medio 90-an, adalah tim yang sangat kuat di Polandia.

Saat itu, Legia Warsawa dikenal dengan tim yang memiliki kemampuan bertahan yang sangat kokoh, diperkuat pemain papan atas seperti Jaecek Zielinski, Krzystof Ratajcyzk, mereka menjadi tim pesaing gelar secara rutin.

Itu juga tidak lepas dari adanya dua penjaga gawang yang terbaik di Polandia, Zbigniew Robakiewicz dan Maciej Szczęsny.

Maciej Szczesny, adalah ayah dari kiper yang saat ini kerap mendapatkan kritik di Juventus, Wojciech Szczesny.

Szczesny mungkin adalah salah satu penjaga gawang dengan konsistensi tinggi sejak bergabung ke Juventus pada 2017.

Kiper kedua Juventus, Wojciech Szczesny, melakukan pemanasan menjelang duel Liga Italia kontra SPAL di Allianz Stadium Turin, 25 Oktober 2017. (MIGUEL MEDINA/AFP)

Baca juga: Liga Italia: Badai Tiada Henti Guncang Juventus, Bianconeri Enggan Turuti Paulo Dybala

Baca juga: Jadwal Liga Italia Pekan ke-3, Live beIN Sports, Napoli vs Juventus, hingga AC Milan vs Lazio

Musim ini dia dikritik karena keobolan dua gol ketika Juventus bermain imbang 2-2 dengan Udinese.

Ia dianggap sebagai kambing hitam karena gol penalto Udinese bermula dari pelanggarannya kepada pemain lawan di kotak penalti.

Sedangkan gol kedua Udinese juga lahir dari kecerobohan Szczesny yang melakukan blunder dan membuat Deulofeu dengan mudah menceploskan bola.

Tetapi, ketika berhadapan dengan Empoli di pertandingan kedua, Szczesny tampil sangat gemilang, meskipun gagal menghindarkan timnya dari kekalahan.

Inilah Szczesny, bukan pertama kalinya ia melakukan hal merugikan sebelum bangkit dan kembali tampil konsisten.

Pendukung Arsenal tentu tidak akan melupakan blunder konyol Szczesny dan Koscielny di Final Piala Carling 2011 membuat Arsenal gagal menjadi juara setelah kalah dari Birmingham City.

Tetapi setelahnya Szczesny tampil sangat konsisten dan tidak tergantikan di bawah mistar gawang Arsenal sebelum hengkang pada 2015.

Szczesny adalah kiper dengan mentalitas luar biasa dan kemampuan untuk bangkit.

Bergabung ke akademi Arsenal sejak usia 15 tahun, Szczesny sudah menunjukkan kemampuannya dengan menjadi kiper ketiga Arsenal pada 2009.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini