TRIBUNNEWS.COM - Pengakuan menarik disampaikan Lionel Messi soal hilangnya salah satu beban terberat sebagai salah seorang pesepakbola profesional.
Messi mengaku dirinya sekarang memiliki ketenangan pikiran setelah menghilangkan beban terberatnya.
Usut demi usut ternyata beban terberat yang dihadapi Messi yakni memenangkan gelar juara bersama Argentina.
Pemain berusia 34 tahun itu akhirnya menghilangkan beban berat itu dengan cara elegan pada tahun ini.
Messi mampu membawa Argentina memenangkan gelar Copa America dengan statusnya sebagai kapten utama timnas.
Baca juga: Barcelona Cita Rasa Belanda, Luuk De Jong Perkental Aroma Oranye di Tim Catalan
Baca juga: Kejujuran Laporta Soal Kebijakan Transfer Barcelona, Singgung Kepergian Messi & Griezmann
Argentina berhak menjadi juara setelah mengalahkan Brasil dengan skor satu gol tanpa balas lewat gol tunggal Angel De Maria.
Keberhasilan Argentina memenangkan gelar seakan membuat Argentina mengakhir paceklik gelar 28 tahun lamanya.
Tak hanya itu saja, penantian indah yang selama ini diharapkan Messi akhirnya terwujud pula.
Messi pun mengakui kemenangan dalam gelaran Copa America menjadikan dirinya merasa lebih tenang.
Hal ini mengingat Messi selama ini kerap kali jadi sasaran kritikan lantaran tak bisa membawa negaranya berprestasi lebih baik daripada saat membela klubnya.
"Saya akui merasa lebih tenang karena telah mewujudkan mimpi yang sempat telah ditolak berkali-kali," akui Messi dilansir ESPN.
"Momen itu selayaknya mimpi, momen spektakuler, aku masih tidak percaya itu bisa terjadi,".
"Apalagi sebagian dari media memperlakukan kami selayaknya kegagalan sebelumnya, kami seakan tidak layak berada di tim nasional," tukasnya.
Baca juga: Kekacauan Jeda Internasional - Insiden Kudeta Militer Ancam Naby Keita & Kemarahan Lionel Messi
Lebih lanjut, Messi mengungkapkan jalan terjal timnya untuk memenangkan gelar di level internasional.
Berbagai kegagalan menyakitkan tercatat mengiringi Messi bersama Argentina mulai di ajang Copa America hingga Piala Dunia.
Messi merasa sempat geram lantaran banyak pihak yang kerapkali menyudutkan timnya lantaran gagal mendulang trofi.
"Kami telah mencoba menjadi juara, namun ternyata sangat sulit memenangkan Piala Dunia maupun Copa America," akui Messi.
"Pada saat mereka tidak menghargai apa yang telah kami lakukan, lantaran mereka hanya menekankan fakta bahwa kami tidak mencapai tujuan,".
"Yang terpenting saya sekarang telah memberikan segalanya, untungnya final terakhir terasa berbeda hasilnya," tambahnya.
Messi kini terus berusaha menjaga harapan agar bisa tampil sekali lagi bersama Argentina dalam gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar.
Terlepas dari prestasi apa yang akan diukir Argentina dalam ajang tersebut, turnamen itu akan berpeluang menjadi turnamen besar Messi di level timnas.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)