TRIBUNNEWS.COM - Mantan bek Manchester United, Rio Ferdinand, menyiratkan rasa pesimistis terhadap peluang mantan klubnya itu di ajang Liga Champions.
Ferdinand juga meragukan komentar Cristiano Ronaldo yang menyatakan musim ini Man United menargetkan banyak gelar juara baik di kancah domestik maupun di level Eropa.
Man bek Timnas Inggris itu justru menjagokan peluang rival Man United, Chelsea dan Man City untuk berjaya di ajang kompetisi Eropa
Diketahui, Manchester United mengalami kekalahan mengejutkan 2-1 dari wakil Swiss, Young Boys pada Rabu (15/9/2021) dini hari.
Pada awal pertandingan, sepertinya skuad asuhan Ole Gunnar Solskjaer akan menang mudah saat Ronaldo menambah catatan golnya untuk membawa United unggul pada menit ke-13.
Namun, kartu merah Aaron Wan-Bissaka terbukti menjadi titik balik dalam pertandingan.
Baca juga: Kabar Chelsea, Rudiger Makin Dekat ke Pintu Keluar, Lukaku-Azpilicueta Kombinasi Kunci The Blues
Baca juga: Berita AC Milan, Pioli Ungkap Hal di Balik Dua Gol Liverpool di Babak Kedua, Brahim Diaz Marah
Young Boys mampu berkembang secara permainan setelah kartu merah itu.
Setelah menyamakan kedudukan di babak kedua, gol dramatis dari Theoson Siebatcheu di menit terakhir injury time seperti menuangkan air dingin ke api kegembiraan kubu Man United.
Pada laga itu, Solskjaer juga panen kritik karena sejumlah keputusannya selama pertandingan, termasuk pergantian Ronaldo dan Bruno Fernandes di babak kedua.
Kekalahan tersebut membuat awal yang baruk bagi Man United di Liga Champions.
Sebuah hal menegcewakan bagi Ronaldo mengingat setelah mengalahkan Newcastle, kapten Timnas Portugal itu berujar Man United harus menunjukkan hal lebih dari sekadar kerja keras.
Baca juga: Berita Inter, Inzaghi Termakan Pancingan Ancelotti, Nerazzurri Gagah-Berani Masih Berada di Jalur
“Kami memiliki tim yang fantastis, tim muda dengan pelatih yang fantastis, tetapi seperti yang telah saya katakan sebelumnya, kami harus membangun kepercayaan diri kami,” kata pemain berusia 36 tahun itu.
“Tim harus matang jika kami ingin memenangkan liga dan jika kami ingin memenangkan Liga Champions, dan saya pikir kami dalam cara yang baik.
“Kami harus memenangkan pertandingan, membangun kepercayaan diri, membangun tim dan saya di sini untuk membantu tim,” katanya saat itu.
Komentar Ronaldo mengisyaratkan bahwa Man United menargetkan semua penghargaan utama musim ini, baik domestik maupun Eropa.
Baca juga: Kabar Juventus, Adu Cepat Lawan Milan Gaet Isco dari Madrid, Morata Tidak Cemas
Sebuah komentar wajar bagi pemain dengan penampilan awal musim yang impresif bersama Man United.
Mantan pemain Real Madrid itu melesat tinggi setelah mencetak dua gol saat kembali ke Old Trafford.
Namun, setelah kekalahan Man United di Swiss, Rio Ferdinand justru punya pandangan berbeda atas komentar Ronaldo tersebut.
“Saya akan menempatkan City dan Chelsea di atas Man United pada saat ini, itu bisa berubah,” katanya kepada BT Sport.
“City juga memiliki pengalaman memenangkan banyak hal, tetapi Man United adalah yang paling sedikit berpengalaman dari empat tim [Inggris] dan paling sedikit pemahaman tentang bagaimana memenangkan trofi.”
Itu adalah pernyataan besar yang harus dibuat Ferdinand, mengingat United telah mengumpulkan salah satu skuad terkuat di liga dan saat ini duduk di puncak klasemen.
Baca juga: Berita Milan, Calabria Sebut Rossoneri Dikerjai Tempo Permainan Liverpool, Diaz Merasa Bisa Menang
'Slow Starter' Jadon Sancho Jadi Sorotan
Jadon Sancho diganti setelah hanya 36 menit bermain di pertandingan Liga Champions, Manchester United melawan Young Boys di Swiss.
Awalnya, segalanya berjalan baik bagi Man United hingga kartu merah Aaron Wan-Bissaka datang.
Pelatih Ole Gunnar Solskjaer kemudian bereaksi lewat perombakan taktis dengan memasukkan Diogo Dalot.
Jadon Sancho dikorbankan dan ditarik ke luar lapangan.
Baca juga: Berita AC Milan, Pioli Ungkap Hal di Balik Dua Gol Liverpool di Babak Kedua, Brahim Diaz Marah
Rupanya hal itu menjadi sorotan. Digantinya Sancho dinilai dia belum menjadi bagian vital dari Man United.
Media-media di Jerman, tempat di mana Jadon Sancho menghabiskan tiga musim terakhir menyoroti awal kariernya yang lambat di Man United.
Surat kabar Der Western seperti dikutip dari united in focus, menulis: “Liga Champions dimulai untuk Jadon Sancho pada Selasa malam. Namun debutnya di kelas premier untuk Manchester United berbeda dari yang dia bayangkan".
Kepayahan Jadon Sancho dalam adaptasinya bersama Man United, dianggap berbeda dari apa yang dia alami bersama Borussia Dortmund.
Baca juga: Kabar Chelsea, Rudiger Makin Dekat ke Pintu Keluar, Lukaku-Azpilicueta Kombinasi Kunci The Blues
“Di Borussia Dortmund, Jadon Sancho adalah seorang superstar. Di Manchester United, pemain profesional itu masih mengalami kesulitan. Malam ini juga harus dilupakan untuknya,”.
Nyatanya, Jadon Sancho sepertinya memang tipikal pemain 'slow starter' lambat panas.
Dia juga memulai musim lalu secara lambat untuk Borussia Dortmund. Dia tidak mencetak gol di Bundesliga dalam 11 pertandingan pertamanya musim itu, baru mencetak gol di laga ke-12, yang hanya terjadi pada Januari silam.
Dia kemudian mulai panas, mencetak total delapan gol Bundesliga dan juga memberikan 12 assist liga, delapan di antara tercipta setelah Januari.
Diyakini, cuma masalah waktu sampai akhirnya pemain sayap adalah talenta besar itu menjadi produktif. Dia tengah beradaptasi dengan sistem tim barunya, rekan satu timnya, dan Liga Premier.
Kepercayaan diri Sancho juga kemungkinan dipengaruhi oleh kombinasi dari start lambatnya yang membuatnya cemas, berusaha menandingi tekanan yang datang. (oln/*)