TRIBUNNEWS.COM - FC Barcelona tak mampu meraih kemenangan di dua laga terakhirnya, baik dalam kancah domestik ataupun kontinental.
Kekalahan Blaugrana saat bertemu Bayern Munchen dalam laga pertama Liga Champions sudah menjadi sorotan.
bahkan, Barcelona disebut sebagai Arsenal cabang Spanyol, karena selalu terbantai saat bertemu raksasa Jerman itu di dua pertandingan beruntun. Nasib yang sama juga diterima Arsenal di beberapa tahun belakangan.
Alih-alih ingin meraih hasil positif di laga selanjutnya saat bertemu Granada dalam laga keempat mereka di Liga Spanyol, Barcelona justru tertahan imbang.
Baca juga: Seabrek Alasan Diego Simeone Pantas Digaji Mahal Atletico Madrid Berstatus Tertinggi di Dunia
Baca juga: Saatnya Jesse Lingard Menjadi Andalan Manchester United
Bahkan, Blaugrana harus menunggu sampai menit ke-89 untuk membawa pulang satu poin dari tim yang tidak pernah menang di Liga Spanyol musim ini.
Tim yang bermarkas di Camp Nou tersebut sementara tertahan di posisi tujuh klasemen Liga Spanyol, tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen, Real Madrid.
Pelatih Blaugrana, Ronald Koeman mengakui bahwa tim asuhannya saat ini mengalami banyak perubahan, seakan meminta pendukungnya untuk mengerti keadaan timnya sekarang.
“Lihat daftar skuat kami,” kata Koeman ketika ditanya tentang komposisi dan gaya Barcelona dikutip dari Marca.
“Kami melakukan apa yang kami bisa. Kami tidak memiliki pemain dari zaman tiki-taka. Kami harus bermain dengan gaya kami sendiri," Lanjut pelatih asal belanda tersebut.
Pada laga melawan Granada, Koeman melakukan kontra strategi yang nyeleneh, ia memasukkan Gerard Pique di babak kedua bukan untuk menjadi pemain belakang, melainkan striker.
Langkah yang diambil Koeman menunjukkan jika Barcelona tidak memiliki kedalaman skuat yang mumpuni, hal itu berpotensi menjadi masalah serius untuk Blaugrana dalam jangka panjang.
Apa yang menjadi keterpurukan Barcelona sekarang sejatinya sudah dirasakan sejak terakhir kali mereka menjuarai Liga Champions pada tahun 2015 silam.
Di era kepelatihan Luis Enrique, dengan trio Messi, Suarez, Neymar (MSN) Blaugrana mampu tampil perkasa.
Namun selepas itu, mereka tampil angin-anginan dan tak pernah menicipi gelar Liga Champions lagi.