TRIBUNNEWS.COM - Pemecatan pelatih Barcelona, Ronald Koeman kian santer diberitakan dan mencuat ke permukaan. Bukan tanpa sebab, filosofi permainan tim dan rentetan hasil minor jadi alasan mengapa sang juru taktik asal Belanda ini layak untuk dilepas dari jabatannya.
Media Spanyol menghujani Ronald Koeman setelah hasil imbang Barcelona saat menjamu Granada di Camp Nou dalam lanjutan Liga Spanyol, Selasa (21/9/2021).
Barcelona kebobola di awal pertandingan pada menit kedua oleh Domingos Duarte. Tim asuhan Ronald Koeman baru bisa membalas pada akhir waktu normal babak kedua melalui sundulan Ronald Araujo yang menerima umpan Gavi.
Marca memberi judul koran harian mereka, "Apa ini Barcelona?". Seakan mengkritik penampilan Blaugrana yang mengerikan karena kehilangan identitas permainan tim yang memanfaatkan penguasan bola.
Baca juga: Memahami Keadaan Barcelona yang Disebut Arsenal Cabang Spanyol
Sementara surat kabar yang berbasis di Catalan, SPORT, menulis tajuk utama mereka dengan sedikit positif, memuji kinerja bek tengah Barcelona, Araujo yang melabelinya sebagai pahlawan dan pemain kunci dalam laga tersebut.
Banyak pihak yang khawatir, nyatanya saat ini Barcelona adalah tim yang menunjukan 'impotensi', kesulitan mencetak gol, dan kekurangan sumber daya ketika melawan Granada.
Hal ini menyebabkan Ronald Koeman berada di bawah tekanan besar sebagai pelatih Barcelona.
Namun, Koeman enggan patah arah, bagaimanapun yang diraih Barcelona saat ini adalah tanggung jawabnya, dan itulah yang harus dia pertahankan bagaimana untuk tetap terus bekerja dengan meraih hasil yang lebih baik.
"Saya tidak akan berbicara lagi tentang masa depan saya," kata Ronald Koeman usai pertandingan, dikutip dari Goal Internasional.
"Jika Anda melihat daftar skuad hari ini, apakah Anda benar-benar berpikir kita bisa bermain tiki-taka?" tanyanya.
Pelatih asal Belanda itu bergeming, Barcelona saat ini bukanlah Barcelona delapan tahun lalu yang memiliki segalanya dalam skuat.
Blaugrana tengah dilanda krisis suksesor yang bisa memainkan identitas tim. Sejumlah pemain yang masih cedera dan talenta muda yang butuh adaptasi dengan tim utama.
Baca juga: Pengakuan Tak Terduga Koeman Usai Ditahan Granada, Barcelona Sudah Tak Mainkan Tiki-Taka Lagi
"Barcelona sekarang bukan Barcelona delapan tahun lalu. Kami bermain dengan cara Barcelona, tetapi kami tidak memiliki kecepatan di area yang luas karena kami memiliki Coutinho yang bermain lebih ke dalam, dan Yusuf Demir yang tidak terlalu masuk ke dalam (area pertahanan lawan) dan begitulah adanya," jelas Koeman.
"Dengan Ansu Fati atau Ousmane Dembele akan beda cerita, Anda memiliki kecepatan lebih, tetapi Anda harus cari alternatif," bebernya, mengingat dua nama di atas tengah menepi karena cedera.