News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Replikasi Nelson Dida oleh Mike Maignan di AC Milan, Bayangan Donnarumma & Tiru Jan Oblak

Penulis: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjaga gawang AC Milan asal Prancis, Mike Maignan melakukan pemanasan sebelum pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Lazio di Stadion San Siro di Milan, pada 12 September 2021/Adanya Nelson Dida di AC Milan bisa membuat Mike Maignan lepas dari bayang-bayang Donnarumma di bawah mistar Isabella BONOTTO / AFP

Dua hal ini bisa menjadi hal yang bisa dipelajari Mike Maignan, karena sejak di Lille, koordinasi adalah kritik terbesar kiper berusia 26 tahun ini.

Dida memiliki tipikal permainan yang sama dengan Mike Maignan sebagai shoot stopper yang tangkas dan punya jangkauan yang jauh.

Tetapi yang sangat bisa dipelajari oleh Maignan adalah cara Dida yang intimidatif kepada penyerang.

Dida memiliki tinggi 196 sentimeter, ia kerap berkonfrontasi dengan penyerang lawan lewat cara-cara cerdik.

Nelson Dida saat masih bermain untuk AC Milan (DAMIEN MEYER / AFP)

Baca juga: AC Milan Vs Venezia: Stafano Pioli Simpan Dua Pemain Ini, Akui Terbatas Untuk Lakukan Rotasi Pemain

Ketika menghadapi tendangan bebas, setelah mengatur tembok, ia akan berdiri di tengah dan merentangkan kedua tangannya, sebelum memposisikan diri.

Seolah menekan sang eksekutor bahwa jangkauannya akan menghentikan bola ke manapun diarahkan ke gawangnya.

Cara itu seringkali berhasil.

Selain itu, ketika Dida menghentikan sepakan lawan, ia tidak berteriak dan dengan muka sangat santai hanya menyuruh lini Maldini atau Nesta lebih rapat.

Ini yang ditiru oleh Maignan, setelah menepis penalti Salah ketika menghadapi Liverpool, atau sepakan bebas Mikel Damsgaard di laga perdana melawan Sampdoria dirinya sangat dingin, nyaris minim ekspresi.

Ini adalah cara yang sangat intimidatif, kita melihat ini di Jan Oblak di Atletico Madrid dan Jordan pickford di Timnas Inggris.

Cara itu membuat penyerang akan frustasi, pasalnya Dida membuat seolah sepakan sang pemain sangat mudah dipatahkan tanpa effort lebih dari sang kiper.

Sedangkan untuk penalti, mungkin tidak banyak yang punya cara seintimidatif Dida.

Dida tidak mendekat ke titik putih, melainkan hanya berdiri diantara kotak kecil dan garus gawang, sebelum perlahan mundur dan diam tanpa gerakan apapun.

Ia hanya akan diam tidak membuat gerakan sama sekali, tidak merentangkan tangannya bahkan menundukkan kepalanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini