TRIBUNNEWS.COM - Warisan yang ditinggalkan Antonio Conte semasa menjabat sebagai pelatih Inter Milan selama dua tahun memang tak bisa dilupakan begitu saja.
Keberhasilan Conte memutus paceklik gelar scudetto yang dirasakan Inter Milan selama sebelas tahun menjadi alasan utamanya.
Momentum keberhasilan Inter Milan asuhan Conte mencapai final Liga Eropa pada musim perdananya juga patut dihargai.
Bahkan, Conte mampu membuat Inter Milan tampil garang dan hampir saja memutus rantai dominasi Juventus di kancah Liga Italia, tepat pada musim pertamanya.
Hanya saja memang kebersamaan Conte dan Inter Milan harus berakhir tepat setelah beberapa hari merayakan gelar scudetto.
Baca juga: Potensi Tersembunyi Inter Milan Akhirnya Bangkit, Simone Inzaghi Punya Senjata Baru
Baca juga: Berita Inter Milan, Koleksi 11 Pencetak Gol, Adu Cepat Lawan Juventus Gaet Timothy Castagne
Permasalahan finansial diyakini menjadi latar belakang utama perpisahan antara Conte dan Inter Milan.
Sepeninggal Conte yang tak lain sebenarnya merupakan legenda Juventus, tim rival Inter Milan.
Manajemen Inter Milan memutuskan untuk menunjuk Simone Inzaghi untuk menggantikan pos yang ditinggalkan Conte.
Keputusan Inter Milan menunjuk Inzaghi yang sebelumnya melatih Lazio sempat dipertanyakan.
Alasan pengalaman menjadi salah satu hal krusial yang barangkali dipertanyakan para penggemar Inter Milan.
Hanya saja kekhawatiran yang dirasakan para fans Inter Milan tampaknya sudah mulai memudar.
Hal ini dikarenakan performa menjanjikan dilakoni Inter Milan besutan Inzaghi pada awal musim ini khususnya di Liga Italia.
Dilansir II Giornale, Inzaghi terlihat lebih mapan membawa Inter Milan tampil lebih baik ketimbang Conte dalam jangkauan periode yang sama pada musim ini.
Inzaghi sekarang telah mampu membawa Nerazzurri memiliki tiga poin lebih banyak dari Conte setelah lima laga pembuka musim lalu.
Inter Milan asuhan Inzaghi juga hanya kebobolan lima gol, sementara Conte lebih tiga gol dalam periode yang sama.
Baca juga: Gara-gara Hina Kiper AC Milan Dengan Sebutan Rasis, Seorang Fan Juventus Dilarang Masuk Stadion
Baca juga: Gara-gara Hina Kiper AC Milan Dengan Sebutan Rasis, Seorang Fan Juventus Dilarang Masuk Stadion
Tak hanya itu saja, Inzaghi juga mampu membuat Inter Milan tak bergantung pada satu pemain saja dalam mencetak gol.
Inter Milan saat ini telah mencetak 18 gol dalam lima pertandingan dengan catatan gol tersebut menyebar ke beberapa pemainnya.
Nama-nama seperti Lautaro Martinez, Edin Dzeko, Hakan Calhanoglu, Joaquin Correa, Ivan Perisic, Matteo Darmian, Nicolo Barella, Matias Vecino hingga Milan Skriniar telah menyumbangkan gol musim ini.
Hal itu menandakan bahwa distribusi gol yang diciptakan oleh beda pemain menjadi indikasi kebersamaan tim Inter Milan.
Keharmonisan dan kekompakan tim yang sedang dibangun Inzaghi seakan menjadi kunci kegemilangan performa Inter Milan awal musim ini.
Baca juga: Theo Hernandez Bicara Ambisi Menangi Scudetto, Stefano Pioli Beri Peringatan Armada AC Milan
Baca juga: Tumbuhnya Ikatan Cinta Tammy Abraham & AS Roma, Bekal Lakoni Derby della Capitale
Kejelian dalam melihat pasar transfer pemain juga menjadi sisi kelebihan yang dilakukan Inzaghi.
Kedatangan Edin Dzeko dan Hakan Calhanoglu yang diboyong gratis jadi bukti canggih pemikiran Inter Milan asuhan Inzaghi.
Seandainya Inter Milan mampu mempertahankan sikap konsistensi bermainnya dalam mendulang kemenangan pada setiap laga yang dijalaninya.
Maka bukan tidak mungkin keputusan Inter Milan menunjuk Inzaghi akan terasa tepat jika bisa memenangkan gelar scudetto akhir musim.
Jika hal tersebut terjadi maka Inzaghi berpeluang besar bisa menciptakan era lebih baik daripada Conte yang menjabat Inter Milan selama dua musim saja.
Memang masih terlalu awal untuk membandingkan pencapaian yang akan diukir Inzaghi musim perdana kali ini dibandingkan Conte bersama Inter Milan.
Alhasil menarik untuk melihat bagaimana Inzaghi akan membawa Inter Milan sejauh mana berkembang dan berprestasi pada akhir musim nanti.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)