TRIBUNNEWS.COM - Dua pertandingan sulit di Serie A bagi Inter Milan menghasilkan dua pertandingan luar biasa pekan ini dengan hasil yang berbeda.
Kemenangan comeback 3-1 yang luar biasa di laga tandang di markas Fiorentina di Florence pada Selasa malam adalah penampilan fantastis Nerazzurri dengan 'mode' permainan menyerang, melawan tim yang sedang dalam performa terbaiknya.
Di sisi lain, hasil imbang 2-2 di kandang melawan Atalanta pada Sabtu malam membawa hikmah akan keputusan yang harus diambil soal masa depan sang kapten Inter, Samir Handanovic.
Dilansir sempreinter, berikut lima catatan soal Inter Milan dari penampilan mereka pekan ini:
Baca juga: Berita AC Milan, Terima Kasih Buat Inter dan Calhanoglu Atas Mengilapnya Brahim Diaz
1) Mulai Mainkan Andrei Radu & Rekrut Andre Onana Pada Bulan Januari
Baca juga: Berita AC Milan, Pilar Inter Bisa Menyeberang Gratis, Tolisso Pengganti Kessie, Berburu Ricardo Pepi
Jelas sudah kalau Inter Milan harus memburu pemain asal Kamerun Andre Onana untuk menggantikan Samir Handanovic yang dinilai rapuh.
Dengan situasi kontrak kiper Ajax itu yang akan habis pada musim panas mendatang, Inter diyakini sedang berdiskusi untuk rencana perekrutannya.
Kesepakatan itu perlu didorong lebih cepat bahkan jika itu berarti harus membayar sejumlah uang.
Adapun, Samir Handanovic, selesai!
Dia memang merupakan pemain hebat untuk Inter saat klub berada di periode tergelap klub, tetapi sekarang saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal.
Karena itu sempreinter mendesak Inter untuk mulai memainkan kiper kedua saat ini, Andrei Radu hingga Januari lalu merekrut Andre Onana untuk posisi utama.
Baca juga: Berita AS Roma, Mou Ngoceh di Tengah Lapangan, Adu Mulut dengan Wartawan, Sarri Angkat Elang
2) Kapten Nerazzurri Berikutnya, Nicolo Barella atau Milan Skriniar?
Baca juga: Berita Inter, Nicolo Barella Kapten Anyar, Nerazzurri Tetap Percaya Kiper Doyan Blunder Vs Sampdoria
Untuk pilihan yang satu ini, jelas benar-benar keputusan yang berat.
Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa Inter telah berjuang mencari sosok yang tepat menggantikan Javier Zanetti dalam perannya sebagai kapten sejati.
Jabatan yang dipegang Samir Handanovic saat ini diyakini hanya sementara pasca-amukan Mauro Icardi yang berujung hengkangnya sang bintang ke PSG.
Baca juga: Berita Chelsea, Thomas Tuchel Akhirnya Menghadapi Ujian Terbesar, Guardiola Sudah Temukan Penawar
Dengan kian menurunnya peforma Samir Handanovic, inilah saatnya untuk proaktif dan mencari seseorang yang baru untuk menggantikannya untuk diserahkan ban kapten.
Nicolo Barella belakangan menjadi kandidat kuat seiring penampilan konsistennya yang agresif di lapangan tengah.
Adapun pemain Timnas Slovakia, Milan Skriniar juga bisa menjadi pertimbangan mengingat loyalitasnya ke tim. Dia bahkan memecat agennya untuk bertahan di Inter, beradaptasi dengan gaya baru di bawah Conte dan telah berulang kali menegaskan keinginannya untuk menjadi legenda Nerazzuri.
Pilihan yang sulit di antara keduanya. Marcelo Brozovic mungkin bisa jadi pilihan wildcard?
Baca juga: Berita AC Milan, Pilar Inter Bisa Menyeberang Gratis, Tolisso Pengganti Kessie, Berburu Ricardo Pepi
3) Lautaro Martinez Sang Striker Utama
Baca juga: Berita Inter Milan, Koleksi 11 Pencetak Gol, Adu Cepat Lawan Juventus Gaet Timothy Castagne
Dengan kepergian Romelu Lukaku, tekanan dan beban mencetak gol sampai di pundak Lautaro Martinez.
Didorong ke dalam tim mengikuti kisah Mauro Icardi, Lautaro harus beradaptasi hampir sepanjang kariernya di Inter karena perubahan posisi dan peran di lapangan.
Namun, sepertinya menjadi tahun ini dimana Lautari Martinez memanen kematangannya dalam bermain.
Posisi sebagai striker utama Inter adalah jaminan dari permainannya selama ini.
Didukung oleh Si angsa dari Bosnia, Edin Dzeko, Lautaro telah memulai musim dengan penuh percaya diri dan terlihat berbahaya di dalam dan sekitar kotak delapan belas yard, sesuatu yang tidak selalu dia miliki di Inter.
Tahun ini tampaknya menjadi tahun untuk menembus batas 20 gol di Serie A.
Baca juga: Fakta Menarik Drama Lima Gol Kemenangan Juventus atas Sampdoria 3-2
4) Federico DiMarco yang Berani Akan Bangkit Kembali
Baca juga: Berita Juventus, Dybala dan Morata Cedera, Allegri: Juve Vs Chelsea Bukan Laga Menentukan
Meski gagal mengeksekusi penalti saat Inter ditahan imbang Atalanta 2-2, penampilan Federico DiMarco tetap dinilai sangat positif.
Penaltinya yang membentur mistar gawang membuat Inter hanya mampu bermain imbang melawan La Dea di San Siro.
Momen besar pertamanya dan bisa dibilang peluang besar pertamanya untuk mendapat sorotan namun mantan pemain Sion itu gagal.
DiMarco tampaknya merupakan pilihan yang aneh untuk melakukan tendangan, tetapi mengingat kemampuan eksekusi bola matinya yang luar biasa, hal itu dapat dimengerti.
Meminta maaf di media sosial setelah pertandingan, DiMarco jelas patah hati. Namun dia tetap mendapat dukungan dari fans dan rekan setimnya. Dia akan bangkit kembali.
Baca juga: Berita Inter Milan, Permainan 25 Menit yang Gila, Eksekusi Penalti Dimarco Perintah Inzaghi
5) Inter Harus Bangkit Kembali di Liga Champions
Baca juga: Berita AC Milan, Pilar Inter Bisa Menyeberang Gratis, Tolisso Pengganti Kessie, Berburu Ricardo Pepi
Menyongsong pekan ini, Inter akan menghadapi Shakhtar Donetsk di Ukraina di ajang Liga Champions.
Laga ini menjanjikan pertarungan seru lantaran edua tim sama-sama mengalami kekalahan pada pertandingan pertama di Grup D dan bertekad bangkit di laga kedua.
Inter entah bagaimana berhasil melakukan segalanya kecuali mencetak gol
Pada kunjungan terakhir mereka ke kandang Shakhtar, Inter menguasai segalanya kecuali mencetak gol yang berujung hasil imbang 0-0.
Kali ini, diprediksi akan banyak gol yang terjadi mengingat bagaimana agresifnya permainan Inter Milan musim ini.
Baca juga: Berita AS Roma, Mou Ngoceh di Tengah Lapangan, Adu Mulut dengan Wartawan, Sarri Angkat Elang
Laga melawan Real Madrid, meski berkahir dengan kekalahan menyesakkan, adalah contoh betapa Inter era Simone Inzaghi lebih memainkan pendekatan menyerang ketimbang saat era Antonio Conte yang cenderung pasif dan menjemukan dalam format permainan bertahan.
Kemenangan di sini akan mengesampingkan Shakhtar karena mereka harus menghadapi Madrid dua kali.
Peningkatan kepercayaan diri itu akan memberi Inter cukup untuk melihat mereka melaju ke babak sistem gugur.
Harus menang terkadang merupakan istilah yang terlalu sering digunakan dalam sepak bola tetapi tidak dalam kasus ini mengingat Inter memang punya peluang besar meraih tiga poin. (oln/*)