Pada babak play off, mereka harus menghadapi tim yang sudah sering berkiprah di ajang Liga Champions, Dinamo Zagreb.
Akan tetapi, klub raksasa Kroasia itu justru dipermalukan 3-0 di kandang Sheriff Tiraspol pada leg yang pertama.
Dan di leg kedua, The Yellow-Black berhasil menahan imbang Dinamo Zagreb dengan skor 0-0.
Tiket Liga Champions pertama kali sepanjang sejarah pun berhasil mereka raih dengan perkasa.
Di Liga Moldova, Sheriff Tiraspol adalah klub yang sangat produktif dalam mengoleksi gelar.
Dari musim 2015/2016, The Yellow-Black tak pernah absen menjadi juara di Liga Moldova, Divizia Nationala.
Bahkan, sejak musim 2014/2015, tim ini rajin menambah koleksi gelar Piala Moldova yang kini menjadi 10 gelar, dan Piala Super Moldova dengan 7 kali juara.
Dengan penampilan sementereng itu, bukanlah hal yang mengejutkan jika Sheriff Tiraspol lolos ke putaran final Liga Champions Eropa.
Namun, kiprah mereka tidak terlalu beruntung saat pembagian grup Liga Champions, mereka berada satu grup bersama tim-tim besar eropa.
The Yellow-Black satu grup dengan Inter Milan, Real Madrid, dan Shaktar Donetsk di Liga Champions musim ini.
Setelah sebelumnya satu pot dengan Besiktas, Dynamo Kiev, Malmo, Club Brugge, dan klub-klub tidak diperhitungkan lainnya.
Datang sebagai tim debutan yang tak diperhitungkan, dan berasal dari wilayah antah berantah, tak membuat Sheriff Tiraspol berkeringat dingin.
Mereka justru mampu tampil percaya diri dengin tekat dan semangat yang mereka bawa.
Dua kali bermain, dua kali juga mereka meraih kemenangan melawan Shaktar dan Real Madrid.
Tim yang disebutkan kedua merupakan peraih tittle terbanyak gelaran Liga Champions dengan torehan 13 trofi.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)