News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Bedah Peluang Tim Perusak Dominasi Bayern Munchen di Bundesliga

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain Bayern Munich dan anggota tim merayakannya setelah mereka memenangkan pertandingan sepak bola divisi pertama Bundesliga Jerman FC Bayern Munich v Borussia Moenchengladbach di Munich, Jerman selatan pada 8 Mei 2021. Bayern Munich dipastikan sebagai juara Bundesliga untuk musim kesembilan berturut-turut setelah mengalahkan Borussia Dortmund peringkat kedua RB Leipzig 3-2. SCHRADER MATTHIAS / POOL / AFP

Dari situ rekor terus bertambah. Pada Juni, Wirtz mencetak satu gol ke gawang Bayern Munchen.

Gol tersebut menjadikan dirinya sebagai pencetak gol termuda di Bundesliga sepanjang sejarah.

Musim lalu (2020/2021), dia juga mencatat rekor baru sebagai pemain 17 tahun pertama yang sukses mencetak 5 gol.

Musim ini, kontribusi Wirtz bagi Leverkusen lebih mentereng lagi.

Selain karena kemampuannya yang terus berkembang, ia juga mendapat peran yang berbeda ketimbang musim lalu.

Hadirnya Gerardo Seoane di pos pelatih jadi faktor utama.

Dalam skema 4–2–3–1 Seoane, Wirtz ditempatkan sebagai pemain nomor 10.

Peran tersebut membuat Wirtz lebih sering berada di dekat gawang musim ini.

Ditambah dengan kecepatan dan visi menyerangnya, gol dan assist terus berhasil ia sumbangkan.

Musim ini, Wirtz jadi pemain dengan kontribusi ofensif tertinggi berkat 6 gol, 4 assist, 2.6 umpan kunci per pertandingan dan 2.58 dribel sukses per pertandingan.

Sebuah catatan yang luar biasa untuk remaja berusia 18 tahun.

Jika mampu tampil konsisten, bukan tak mungkin Bayern Leverkusen mampu dibawanya menjadi tim yang mampu merusak dominasi Bayern Munchen musim ini.

Wolfsburg (65%)

Wolfsburg berhasil tampil apik di awal musim Bundesliga 2021/2022.

Hingga pekan keenam, tim asuhan Van Bommel tersebut bertengger di posisi kedua dengan torehan 13 poin dari 5 pertandingan.

Wolfsburg hanya kalah 3 pin dari tim raksasa Jerman, Bayern Munchen.

Tim yang bermarkas di Volkswagen Arena tersebut tampaknya akan mengarungi musim ini dengan menjanjikan bersama van Bommel.

Para Pemain Wolfsburg Merayakan gol (Instagram @wolfsburg)

Pelatih yang sempat bermain untuk Bayern Munchen tersebut berhasil membawa anak asuhnya tampil percaya diri dan bermain konsisten.

Sejatinya, Die Wolfe baru menunjuk Mark van Bommel sebagai pelatih anyar mereka pada musim ini.

Penunjukan tersebut sempat menimbulkan pro dan kontra. Pasalnya, Van Bommel dianggap minum pengalaman karena usianya yang baru 44 tahun.

Namun pihak klub begitu yakin dengan kemampuan Van Bommel dalam melatih, ia dikontrak dengan durasi 2 tahun.

"Mark van Bommel adalah solusi yang kami inginkan dan kami yakin bahwa bersama dengan tim kepelatihannya dia bisa meneruskan jalan sukses VfL Wolfsburg," kata CEO Joerg Schmadtke dilansir Reuters.

Di bawah asuhan Van Bommel, Die Wolfe bermain dengan skema 4-2-3-1. Satu hal yang paling menarik dari permainan mereka musim ini adalah keberanian anak asuh Van Bommel memainkan pressing tinggi.

Dilansir sofascore, dari enam pertandingan yang sudah dijalani, Wolfsburg mampu menguasai ball possession sebanyak 60%.

Itu menunjukkan bahwa pressing tinggi yang diterapkan Wolfsburg terbukti efektif untuk mereka dapat menguasai pertandingan.

Di sisi lain, itu membuat lini serang Die Wolfe tidak begitu produktif namun kuat dalam bertahan.

Wolfsburg baru mencetak 8 gol dan baru kebobolan 5 gol dari 9 pertandingan di musim ini.

Meski minim mencetak gol, lini serang Wolfsburg musim ini cukup menjanjikan.

Striker andalan mereka asal Belanda, Weghorst sudah mencetak dua gol musim ini, serta Lukas Nmecha striker baru mereka juga berhasil menyumbang 2 gol.

Di lini tengah, Die Wolfe memiliki Ridle Baku yang musim lalu masuk dalam Bundesliga Team of the Season.

Ridle Baku merupakan pemain serba bisa, selain dapat bermain di posisi gelandang, ia juga bisa bermain sebagai bek kanan.

Di lini belakang, Wolfsburg mengandalkan nama-nama seperti Sebastiaan Bornauw, John Brooks, Maxence Lacroix, dan Kevin Mbabu.

Nama yang disebutkan terakhir merupakan punggawa Swiss di Euro 2020 kemarin, ia berhasil mengantar negaranya mengalahkan Prancis dan melaju ke babak 8 besar.

Bila melihat dari kedalaman skuat Die Wolfe, mereka sebenarnya memiliki kesempatan untuk bersaing di papan atas bersama Bayern Munchen bahkan menghentikan dominasi mereka.

Sejatinya, Wolfsburg memanglah bukan tim sembarangan, mereka pernah menghentikan dominasi Bayern Munchen pada musim 2008/2009.

(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini