Kedua pemain tersebut sudah kenyang pengalaman menghadapi striker-striker tangguh lawan, khususnya Igbonefo, pemain Persib Bandung ini memiliki kualitas yang mentereng.
Selama bermain di Indonesia, ia sudah mengantongi banyak gelar, khususnya saat masih membela Persipura. Ia sengaja dinaturalisasi memang karena kualitasnya yang mumpuni.
Lini depan Indonesia juga harus diperbaiki.
Striker Arema, Kushedya Hari Yudo , terbukti mandul di tiga pertandingan terakhir Indonesia.
Selalu dipercaya oleh Tae-yong untuk memimpin serangan, Yudo gagal mencetak satu gol pun dalam pertandingan-pertandingan tersebut.
Sedikit menuai kontroversi saat Tae-yong tak memasukkan nama Ilija Spasojevic dan Hari Nur Yulianto ke dalam skuat.
Padahal, jika dilihat dari penampilan mereka selama bermain di klub, mereka berdua sangat layak untuk dipanggil.
Namun, Tae-yong memiliki kacamatanya sendiri, pilihannya sudah pasti berasal dari pertimbangan dan analisis yang matang.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut memasukkan nama Ricky Kambuaya, Dedik Setiawan dan Hanis Saghara untuk menjadi juru gedor Timnas.
Nama yang disebutkan terakhir adalah yang paling menarik.
Ini jadi kali pertama Hanis Saghara dipanggil memperkuat tim nasional level senior era Shin Tae-yong.
Sebelumnya, pemain Tira Persikabo itu merupakan pemain andalan timnas U-19 era Indra Sjafri.
Pengalaman Saghara diharapkan dapat membantu Timnas Garuda dari segi mencetak gol dan juga mental.
Pekerjaan rumah bagi Tae-yong memang dari segi mengangkat mental pemain, skuat Timnas yang banyak diisi oleh nama-nama baru yang tak memiliki mental yang kuat.