Ia punya label mentereng yang sesuai dengan visi PSIS Semarang dalam urusan pemain muda.
Untuk informasi, Ian Andrew Gillan memulai karier kepelatihannya pada tahun 2000 dengan menangani St George U-19.
Hanya bertahan satu tahun, dia bergabung dengan Ryde City sebagai seorang asisten pelatih.
Pelatih berkewarganegaraan Australia/Skotlandia itu kemudian silih berganti menukangi tim Negeri Kanguru.
Pada tahun 2014, Ian Andrew Gillan hijrah ke Negeri Jiran, bergabung dengan Kedah FA.
Di sinilah ia merasakan berbagai posisi, termasuk dalam urusan pembinaan pemain muda.
Ian Andrew Gillan pernah menjadi asisten pelatih untuk tim senior dan direktur teknik (2014 dan 2015).
Kemudian pada tahun 2015-2017 ia menjadi kepala pelatih U-21 sebelum pindah ke Ilocos United FC (tim Filipina) sebagai pelatih kepada (2017).
Hanya bertahan satu musim, ia kembali ke Negeri Jiran untuk bergabung dengan Sarawak FA dan menjadi pelatih kepala.
Hingga akhirnya tahun 2020, Ian Andrew Gillan kembali bekerja sama dengan Kedah FA, kali ini menangan pembinaan usia muda.
"Setelah melalui proses yang cukup panjang untuk menyeleksi calon pelatih, kami dari manajemen memutuskan utuk menunjuk coach Ian Andrew Gillan sebagai headcoach di BRI Liga 1," buka CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
"Coach Ian Andrew memiliki pengalaman cukup banyak," tambah Yoyok.
"Beliau diharapkan dapat mengorbitkan pemain muda PSIS lebih bersinar di kancah kompetisi resmi karena pengalaman beliau. Apalagi tahun ini PSIS banyak dihuni pemain muda dan mampu membawa PSIS berprestasi di kompetisi tahun ini," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Sina)