News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Peran Matteo Kovacic di Chelsea, Geser Kante, Andalan Thomas Tuchel dan Duet dengan Jorginho

Penulis: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Inggris Manchester City Phil Foden (tengah) bersaing dengan gelandang Chelsea asal Kroasia Mateo Kovacic (kanan) dan bek Chelsea asal Denmark Andreas Christensen selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Manchester City di Stamford Bridge di London pada 25 September 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Chelsea sempat was-was, salah satu pemain terbaik mereka, N'Golo Kante, terancam absen cukup lama karena cidera dan COVID-19 yang menjangkitnya.

Pun dengan Thomas Tuchel yang berharap-harap cemas, hingga akhirnya mendatangkan Saul Niguez sebagai opsi untuk menutupi hilangnya Kante.

Tetapi, bukan Saul yang menjadi pilihan utama, namun pemain berusia 27 tahun, Mateo Kovacic.

Duetnya sangat sentral di lini tengah Chelsea bersama dengan Jorginho, menjadi double pivot dalam skema Tuchel.

Ia juga nyaris tidak tergantikan dan sealu turun menjadi starter untuk The Blues di semua laga.

Sejauh ini, Kovacic bahkan sudah mengumpulan satu gol dan tiga asis untuk Chelsea di Liga Inggris.

Gelandang Chelsea asal Kroasia Mateo Kovacic (kanan) memainkan bola selama pertandingan sepak bola Piala Super UEFA antara Chelsea dan Villarreal di Windsor Park di Belfast pada 11 Agustus 2021. Paul ELLIS / AFP (Paul ELLIS / AFP)

Baca juga: Kebangkitan Juventus Bersama Allegri, Andalkan Bernardeschi, Locatelli dan Chiesa, Pujian Del Piero

Baca juga: Kabar Chelsea, Empat Masalah Besar yang Bisa Jegal Thomas Tuchel Musim Ini

Mateo Kovacic memang pemain dengan DNA juara, mentalitasnya terasah sejak muda, maka tidak heran Inter Milan dan Real Madrid sudah pernah diperkuatnya di usia yang belum genap 25 tahun.

Kovacic adalah pemimpin dengan karakter unik, ia sangat pendiam di lapangan, permainannya juga bersih dan jarang bergesekan dengan pemain lawan.

Andrea Stramaccioni, pelatih Inter dari Maret 2012 hingga Mei 2013, masih ingat saat pertama kali melihat Kovacic.

“Marco Branca (mantan direktur olahraga Inter) sedang mempertimbangkan tawaran untuk Sime Vrsaljko dari Dinamo Zagreb dan dia meminta pendapat saya,” katanya kepada The Athletic.

"Saya menontonnya dalam pertandingan Liga Champions melawan Paris Saint-Germain tetapi setelah pertandingan ini, yang dimenangkan PSG 4-0, saya kembali ke direktur olahraga saya jatuh cinta dengan pemain lain ..."

Bahkan dalam kekalahan telak, Kovacic terlalu bagus untuk diabaikan.

“Dia baru berusia 18 tahun,” Stramaccioni menambahkan, “tetapi sejak tanggal itu, saya mendorong presiden saya, Massimo Moratti, untuk mempercayai saya dan,

"pada Januari (2013), Mateo menandatangani kontrak dengan kami. Dia memiliki keterampilan alami dengan bola.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini