Kedua tim kemudian bermain ofensif, menerapkan permainan menyerang, tetapi tidak ada yang bisa mencetak gol dan skor tetap 1-0 di babak pertama.
Lima menit setelah turun minum, Indonesia mencetak gol kedua ketika Kushedya Hari Yudo maju ke kotak penalti, menarik perhatian bek Taiwan.
Yudo mengoper kepada kapten Evan Dimas, yang mengatur waktu larinya dari sisi kanan kotak penalti dengan sempurna dan mengalahkan Shih dengan sentuhan pertamanya.
Terlihat lebih energik dan percaya diri dengan keunggulan dua gol, Indonesia meningkatkan serangan ke depan untuk menguji pertahanan Taiwan dan Shih membuat beberapa penyelamatan luar biasa untuk menjaga timnya tetap imbang.
Dengan beberapa menit tersisa, gelandang Taiwan Hsu Yi dan bek Indonesia Asnawi Bahar bentrok ketika mereka mengejar bola tinggi.
Hsu Yi mengalami luka di dahinya dan dibawa dengan tandu untuk digantikan oleh Hsu Heng-pin.
Dengan waktu terus berjalan menuju waktu tambahan, para pemain Taiwan menyerbu ke area penalti untuk tendangan bebas berikutnya.
Chen mengarahkan kepalanya ke bola, menjatuhkannya ke Hsu Heng-pin, yang melepaskan tembakan melewati kiper Indonesia, Muhamad Riyandi.
Itu dianggap sebagai gol vital oleh gelandang Taichung Futuro.
Karena Indonesia adalah tuan rumah di leg pertama dan gol tandang bisa membuat perbedaan di leg kedua hari Senin.
“Kami tahu Indonesia memiliki pemain bagus yang dapat menembus dari kedua sayap dan itu terjadi, dan kami memiliki kelemahan di pertahanan kami yang memungkinkan lawan mencetak dua gol mereka,” kata manajer sementara Taiwan Yeh Hsien-chung.
“Sejak kami tiba di Thailand, para pemain kami telah bersatu dan bersatu sebagai sebuah tim, dengan moral yang baik," katanya
"Ini membantu kami mencetak gol tandang yang terlambat dan berharga,” kata Yeh.
“Kami akan bersiap untuk pertandingan berikutnya, dan berusaha untuk menang dan maju.”