TRIBUNNEWS.COM - Rivalitas antara Manchester United dan Manchester City bisa dibilang sebagai seteru paling sengit di kancah sepak bola eropa.
Pertandingan-pertandingan yang melibatkan kedua tim dari kota Manchester tersebut selalu menyajikan permainan dengan intensitas tinggi dan keras.
Nanti malam, kita akan disuguhkan duel sengit antara keduanya di Liga Inggris dalam laga bertajuk Derbi Manchester.
Dua tim sekota, Manchester United dan Manchester City saat ini hanya terpaut tiga poin di papan klasemen Liga Inggris.
Baca juga: Prediksi Skor Manchester United vs Manchester City, Peluang Citizens Permalukan Publik Old Trafford
Baca juga: Derbi Manchester: Ronaldo Bisa Dibikin Ompong Lewat Efisiensi Taktik Pep & Kolektifitas pemain City
The Citizens berada di peringkat tiga dengan koleksi 20 poin, sedangkan Setan Merah bertengger di posisi kelima dengan raihan 17 angka.
Itu perbandingan di papan klasemen musim ini. Urusan raihan trofi, Manchester United jelas unggul.
Setan Merah telah meraih 20 trofi Liga Inggris, 12 FA Cup, dan 3 kali mengangkan trofi Si Kuping Besar, Liga Champions.
Sementara itu, sang tetangga, Manchester City baru mengumpulkan 6 raihan Liga Inggris, 6 FA Cup, dan nihil trofi Liga Champions.
Namun, keperkasaan United dalam menguasai kota Manchester United telah diusik The Citizens sejak satu dekade terakhir.
Manchester City merupakan tim yang didirikan pada tahun 1884, sejak berdirinya tim dengan jersey kebanggan warna biru itu, City merupakan tim biasa-biasa saja.
Mereka sempat berjaya di tahun 1968 hingga 1970 dengan meraih gelar Piala FA, Piala Liga, dan kejuaraan Eropa.
Setelah itu, tim berujuk The Citizens tersebut tak ada prestasi lain yang berhasil diraih, mereka hanya menjadi tim papan tengah Liga Inggris yang namanya kalah mentereng dengan tim sekotanya, Manchester United.
Namun, asa Manchester City untuk menjadi tim besar pun terbuka lebar saat The Citizens dibeli oleh perusahaan asal Arab, Abu Dhabi United Group.
Perusahaan tersebut dipimpin oleh seorang Wakil Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mansour.