News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Pernah Lirik Inter Milan, Putra Raja Salman Akhirnya Batal Beli Nerazzurri, Ini Alasannya

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendukung Newcastle United mengenakan jubah berpose dengan plakat 'terjual' saat mereka merayakan penjualan klub ke konsorsium yang dipimpin Saudi, di luar stadion klub di St James' Park di Newcastle upon Tyne di timur laut Inggris pada 8 Oktober 2021. Konsorsium yang dipimpin Saudi menyelesaikan pengambilalihan klub Liga Premier Newcastle United pada 7 Oktober meskipun ada peringatan dari Amnesty International bahwa kesepakatan itu mewakili pencucian olahraga dari catatan hak asasi manusia kerajaan Teluk. Pemilik Newcastle United, Public Investment Fund atau PIF rupanya pernah ingin membeli Inter Milan, AC Milan, dan Bordeaux.

TRIBUNNEWS.COM - Pesona Inter Milan sebagai salah satu tim terbesar di Liga Italia memang tak perlu diragukan.

Keberhasilan meraih berbagai gelar bergengsi di beragam kompetisi menambah komplet CV Inter Milan sebagai raksasa Italia.

Inter Milan bisa dikatakan sejajar dengan Juventus dan AC Milan sebagai kekuatan utama di sepak bola Negeri Pizza.

Pemain depan Inter Milan Argentina Joaquin Correa (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol keduanya selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Udinese pada 31 Oktober 2021 di stadion San Siro di Milan. (Marco BERTORELLO / AFP)

Baca juga: Berita Inter, Marotta Tepis Kepindahan Insigne, Brozovic Tertawakan Gol Bunuh Diri, Hengkang Gratis?

Hal tersebut membuat Inter tak kekurangan peminat andai sang pemilik ingin mundur dari tampuk kepemimpinan.

Itu sudah terbukti ketika Massimo Moratti hengkang dari kubu biru Kota Milan ini.

Ia kala itu menyerahkan tampuk kepemilikan, salah satunya, kepada Erick Thohir.

Meski tak begitu lama, Erick sudah menancapkan pengaruh di Nerazzurri.

Baca juga: Penempatan Rade Krunic di AC Milan, Trik Pioli untuk Kessie, Pembelaan Massara & Kebutuhan Juventus

Kini, mereka dimiliki oleh Suning Grup.

Steven Zhang lantas didapuk sebagai Presiden klub yang baru.

Di awal pembelian, Zhang menjanjikan kepada para tifosi akan kebangkitan tim.

Ia membuktikan janjinya pada Liga Italia musim lalu.

Di mana secara perlahan, Inter merangsek ke papan atas dan mengkudeta AC Milan yang lama menjadi pemuncak klasemen.

Sayangnya pandemi Covid-19 membuat kondisi Suning Grup sebagai pemilik tim terguncang.

Di saat yang sama, keuangan Nerazzurri juga ikut terpengaruh dengan pandemi.

Pendukung Newcastle United mengenakan jubah berpose dengan plakat 'terjual' saat mereka merayakan penjualan klub ke konsorsium yang dipimpin Saudi, di luar stadion klub di St James' Park di Newcastle upon Tyne di timur laut Inggris pada 8 Oktober 2021. Konsorsium yang dipimpin Saudi menyelesaikan pengambilalihan klub Liga Premier Newcastle United pada 7 Oktober meskipun ada peringatan dari Amnesty International bahwa kesepakatan itu mewakili "pencucian olahraga" dari catatan hak asasi manusia kerajaan Teluk. (Oli SCARFF / AFP)

Absennya para penonton dari stadion menjadi satu di antara faktor merosotnya keuangan tim.

Saat itulah, nyaring terdengar kabar bahwa Suning ingin melepas kepemilikannya di Inter Milan.

Tak perlu waktu lama bagi Suning untuk mendapat proposal negosiasi.

Salah satu yang paling getol untuk membeli Nerazzurri adalah putra dari Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz.

Putra Raja Salman ingin sekali berkecimpung di dunia sepak bola Eropa dengan klub yang mentereng.

Ia melalui Public Investmen Fund atau PIF, mencoba menawar Inter agar lepas dari tangan Suning.

Namun, ia harus merelakan mimpi besarnya itu pupus.

Singkatnya, PIF dan rekan kini menjadi pemilik sah dari Newcastle United.

Newcastle pun berpeluang besar bangun dari tidur panjangnya sebagai tim besar Liga Inggris.

Baru-baru ini, rekan dari putra Raja Salman buka-bukaan terkait drama pencarian klub yang melibatkan mereka.

Amanda Staveley, rekan dari putra Raja Salman, lantas membeberakan alasan mereka gagal membeli Inter Milan.

Struktur Liga Italia menjadi salah satu penyebab utama gagalnya proses pembelian tersebut.

Pemain depan Inter Milan Argentina Lautaro Martinez (2R) merayakan dengan rekan setimnya setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Atalanta Bergamo pada 25 September 2021 di stadion San Siro di Milan. (Marco BERTORELLO / AFP)

Baca juga: Eks Striker Arsenal Singgung Masa Depan De Vrij di Inter Milan, Sebut Susul Conte ke Spurs

Ia tak merinci struktur apa yang dimaksud tersebut.

Amanda hanya menyebut struktur yang ada cenderung berantakan.

Mereka akhirnya mengalihkan perhatian ke Liga Inggris.

"Kami berbicara dengan Inter Milan, AC Milan," ungkap Amanda dikutip dari laman Sempre Inter.

"Tapi masalah sebenarnya adalah soal struktur liga yang berantakan."

"Kami sempat melirik Bordeaux sesaat."

"Tapi kami jelas tidak melirik mereka (Inter Milan) lagi," sambungnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini