Bahkan, ketika Die Amsterdammers tampil di kompetisi Liga Champions Eropa pun, nama Donny van de Beek mencuat dan menjadi incaran klub-klub besar eropa.
Ia juga menjadi salah satu gelandang subur yang memberi kontribusi luar biasa untuk Ajax, satu musim tepat sebelum kedatangannya di United.
Donny berhasil menyumbangkan 10 gol dan 11 assist dari 37 pertandingan, menjadi pemain dengan kontribusi gol terbanyak kedua setelah Dusan Tadic.
Atas torehan menterengnya tersebut, pemain berusia 24 tahun itu masuk ke dalam nominasi peraih Ballon d'Or tahun 2019.
Melihat hal tersebut, sudah jelas kualitas Donny tak patut dipinggirkan Ole hanya untuk memasang Fred yang tampil mengecewakan di beberapa pertandingan.
Lalu, duet lini depan yang cocok untuk skema Solskjaer ini adalah Cristiano Ronaldo dan Mason Greenwood.
Greenwood mampu bermain menjadi striker dan winger dengan sama baiknya.
Insting mencetak golnya juga cukup mentereng, dirinya mampu mencatatkan empat gol dari 10 pertandingan di Liga Inggris bersama Setan Merah musim ini.
Permainannya yang energik dan agresif dapat menjadi tandem yang pas untuk Ronaldo yang lebih banyak menunggu bola di depan.
Ya, tak ada alasan lagi bagi Solskjaer untuk kalah, kemenangan adalah harga mati baginya jika kursi kepelatihannya di Manchester United tak ingin digeser oleh nama lain.
Kesempatan kedua yang masih diberikan oleh petinggi Setan Merah kepadanya tak boleh ia sia-siakan begitu saja.
Konsistensi yang selama hampir empat tahun menjadi masalah Solskjaer sudah saatnya mampu ia benahi.
Performa buruk dan kekalahan menyakitkan saat melawan Manchester City jelas tak boleh terulang, racikan strategi yang pas dan permainan agresif harus ia tunjukan di setiap pertandingan yang dijalani Manchester United.
(Tribunnews.com/Deivor)