dengan skema 3 bek, selayaknya ia lebih diandalkan Carrick untuk bertahan di tengah, dari pada menjadikannya wing back.
Ia akan lebih cocok jika dimanfaatkan seperti peran seperti Cesar Azpilicueta di Chelsea.
Di tengah, sektor wing back bisa diisi oleh Alex Telles dan Jadon Sancho.
Nama Alex Telles dipilih karena pemain asal Brasil itu mempunyai kualitas dribble dan akurasi umpan yang baik.
Itu yang menjadi alasan Setan Merah, memboyongnya dari FC Porto dengan banderol 15 juta poundsterling.
Ia dapat menjadi pengganti sepadan Luke Shaw yang dikabarkan akan absen lantaran mengalami cedera.
Lalu, nama Jadon Sancho dipilih karena pemain asal inggris itu terbukti mampu menjadi pemain sayap yang handal saat bermain di Dortmund.
Pakem 3-5-2 memang memaksa Sancho untuk tampil lebih ke belakang, meski akan menuai kritik tajam, namun opsi tersebut sebenarnya cukup rasional untuk dipakai.
Sebagai pemain yang beposisi sebagai winger murni, Sancho tidaklah lalai untuk membantu pertahanan, ia rajin melakukan pressing ke lawan dengan statistik 2.21 pressing per pertandingannya.
Hadirnya Sancho sebagai wing back juga diprediksi dapat membuat serangan United lebih rancak. Di tiga partai terakhir, 43% serangan United berawal dari sisi kiri.
Sisi kanan yang diisi oleh Wan Bissaka tak mampu memberi kontribusi berarti terhadap serangan Setan Merah.
Sancho dengan skill olah bola dan kemampuan dribble yang ia miliki jelas dapat membuat gelombang serangan United lebih rancak dan berbahaya.
Keahliannya dalam memberi umpan-umpan crossing juga dapat melayani sosok Cristiano Ronaldo yang lebih banyak berada di kotak penalti.
Kekurangannya dalam bertahan dapat ditutup Wan Bissaka yang bermain tepat di belakangnya.