TRIBUNNEWS.COM - Partai seru tersaji di pekan ke-14 Liga Italia yang mempertemukan Napoli vs Lazio pada (29/11/2021) dini hari.
Napoli yang berada di puncak klasemen Liga Italia dengan torehan 32 angka, tentunya tak ingin kembali terpeleset untuk menjaga peluang scudetto mereka.
Di partai Liga Italia terakhir, pasukan Luciano Spalletti harus mengakui keunggulan Inter Milan dengan skor 3-2 sekaligus menghancurkan rekor tak terkalahkan mereka di Liga Domestik.
Kekalahan bisa saja membuat mereka digeser AC Milan di posisi puncak yang hanya akan menghadapi Sassuolo yang berada di papan bawah.
Jelas tiga angka adalah harga mati yang harus diraih Napoli untuk menjauhkan mereka dari kejaran AC milan yang menguntit dari posisi kedua.
Baca juga: Peran Odegaard Gantikan Lacazette, Efektivitas Serangan Arsenal, Arteta Tiru Kiat Pioli di AC Milan
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia Malam Ini, Inter Digdaya, Atalanta Paksa Juventus Ulangi Sejarah Buruk
Spalletti nampaknya akan mempertahankan gaya bermain mereka yang mengutamakan kolektivitas dan penguasaan bola.
Dilansir Sofascore, musim ini Napoli menjadi tim dengan penguasaan bola terbanyak di Liga Italia dengan 59% ball possession.
Skema dasar 4-3-3 yang diusung juru taktik asal Italia tersebut jelas mengutamakan permainan atraktif dan position play menggunakan umpan pendek dari kaki ke kaki.
Rata-rata jumlah passing mereka adalah 508 per pertandingan dengan tingkat akurasi mencapai 88.9%. Kembali menjadi yang tertinggi di Liga Italia mengalahkan Sarriball di Lazio yang dikenal handal dalam urusan melakukan passing.
Spalletti senang membuat lawan kelimpungan lewat permainan position play yang dia usung, pergerakan tanpa bola para punggawa Gli Azzurri begitu cair.
Mereka tak terpaku dengan posisi di atas kertas, pergerakan pemain begitu cair untuk saling bertukar posisi saat melakukan serangan dan mengatur tempo permainan.
Lorenzo Insigne yang bermain sebagai winger begitu aktif menjemput bola ke tengah untuk menjadi 'sutradara' dalam serangan Napoli.
Posisinya di sisi sebelah kiri sering diisi oleh Fabian Ruiz yang bermain lebih melebar, bahkan Mario Rui sebagai full back aktif untuk mengisi lini penyerangan sebelah kiri yang ditinggalkan Insigne.
Hal tersebut membuat serangan yang digencarkan oleh Gli Azzuri berjalan sangat efektif dan efisien.