Perbedaan kualitas antar pemain inti dan pelapis menjadi masalah baru yang wajib ditemukan formulanya oleh Shin Tae-yong.
Khusus bagi Ezra Walian, ia dipandang sebagai kandidat kuat untuk menghuni posisi ujung tombak penyerangan timnas.
Sejauh ini, nama Kushedya Hari Yudo nyaris tak tergantikan. Akan tetapi, Ezra tampil moncer dalam dua laga terakhirnya bersama Timnas Indonesia.
Ia membukukan dua gol dan satu assist dalam dua pertandingan, tepatnya saat mengalahkan Myanmar dan Antalyaspor.
Ezra jelas tipikal pemain yang berbeda jauh dari Yudo.
Akan tetapi, bomber Persib Bandung ini dipandang sebagai striker yang lengkap.
Tak hanya piawai untuk menjadi tembok pemantul, namun Ezra juga dapat diplotkan untuk menyisir sisi sayap. Tangguh untuk melindungi bola menjadi atribut lain yang disuguhkan striker Maung Bandung ini.
Permainan fleksibel yang diperlihatkan mantan pemain PSM ini menjadi warna baru bagi permainan Shin Tae-yong yang mengandalkan determinasi maupun kemauan untuk berlari sepanjang laga.
(Tribunnews.com/Giri)