TRIBUNNEWS.COM - Zlatan Ibrahimovic membongkar sebuah rahasia siapa pemain AC Milan yang paling menyiksanya saat latihan dan sempat tak menggubrisnya.
Secara mengejutkan, bomber gaek 40 tahun AC Milan itu menunjuk wonderkid asal Portugal, Rafael Leao.
Sebagaimana yang diketahui, dengan usai Zlatan Ibrahimovic yang sudah tak muda lagi, gaya permainan AC Milan cenderung fleksibel.
Baca juga: Prediksi Genoa vs AC Milan, Duet Pivot Kessie-Tonali, Messias Starter, Fikayo Tomori Kembali
Baca juga: Kabar AC Milan, Samu Castillejo ke Spanyol, Pellegri Mau Pergi, Andrea Conti Dipantau Sampdoria
Para pemain Rossoneri mengerti seperti apa aliran bola yang harus dimainkan, mengingat Zlatan Ibrahimovic sudah tak kuat berlari.
Alasannya jelas mengapa pola permainan klub asal Milano itu harus menyesuaikan dengan kondisi Ibra.
Mengingat bekas striker Juventus dan Barcelona itu adalah tulang punggung tim, sekaligus ujung tombak utama permainan.
"Saya datang ke Milan untuk mengubah bagaimana cara bermain sebuah klub. Tidak ada pemain yang berlari dan mereka mencoba untuk memahami bagaimana caraku bermain," tegas Zlatan Ibrahimovic, dikutip dari laman Calciomercato.
Rafael Leao dikenal sebagai satu di antara pemain muda yang dimiliki Rossoneri dengan prospek cerah.
Wajar dengan usia muda yang dia miliki, rekan senegara Cristiano Ronaldo itu sempat kurang peka dengan sekitar.
Namun yang mengejutkan, dibandingkan Ibra, Leao adalah pemain kemarin sore. Khususnya di AC Milan, meski Leao berlabuh terlebih dahulu, namun Zlatan Ibrahimovic sudah terlanjur melekat di San Siro dan benak Milanisti.
"Satu-satunya pemain yang sempat tak menganggapku sama sekali adalah Leao, dia cuek," terang penyerang Timnas Swedia.
Namun Zlatan Ibrahimovic kemudian mengakui bahwa Rafael Leao mulai melakukan adaptasi dengan cara dan bagaimana gaya bermainnya.
Kedatangan Zlatan Ibrahimovic pada musim 2019/2020 tak lepas dari kebutuhan Pioli untuk mendongkrak permainan tim.
Ibra dipandang sebagai sosok yang fundamental akan kebangkitan Il Diavolo Rosso.
Meski sejak kedatangannya pada periode kedua, Ibra belum memberikan sumbangan berupa trofi.
Namun yang paling signifikan, Zlatan Ibrahimovic berhasil membawa Rossoneri kembali mentas di kompetisi Eropa, tepatnya Liga Champions musim ini.
Layak ditunggu bagaimana King Zlatan membantu AC Milan-nya Pioli untuk merengkuh Scudetto di musim ini.
Pasalnya, musim lau Rossoneri sempat memiliki kesempatan untuk mengakhiri paceklik gelar Serie A.
Namun badai inkonsistensi menjadi musuh nyata bagi Ibra dan kolega.
AC Milan saat ini menduduki tangga kedua klasemen Liga Italia dengan koleksi 32 poin. Klubs ekota Inter Milan ini berjarak tiga poin dari Napoli yang menyandang status Capolista.
(Tribunnews.com/Giri)