News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AC Milan

Kisah Anti Mainstream Ibrahimovic di AC Milan, Pernah Dicuekin oleh Pemain Kemarin Sore

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic mendongak selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Benevento di Stadion San Siro di Milan pada 1 Mei 2021. MIGUEL MEDINA / AFP

TRIBUNNEWS.COM - Zlatan Ibrahimovic membongkar sebuah rahasia siapa pemain AC Milan yang paling menyiksanya saat latihan dan sempat tak menggubrisnya.

Secara mengejutkan, bomber gaek 40 tahun AC Milan itu menunjuk wonderkid asal Portugal, Rafael Leao.

Sebagaimana yang diketahui, dengan usai Zlatan Ibrahimovic yang sudah tak muda lagi, gaya permainan AC Milan cenderung fleksibel.

Baca juga: Prediksi Genoa vs AC Milan, Duet Pivot Kessie-Tonali, Messias Starter, Fikayo Tomori Kembali

Baca juga: Kabar AC Milan, Samu Castillejo ke Spanyol, Pellegri Mau Pergi, Andrea Conti Dipantau Sampdoria 

Pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic (tengah) dan rekan setimnya memberi salam kepada publik di akhir pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara AC Milan dan Porto pada 3 November 2021 di stadion San Siro di Milan. (Marco BERTORELLO / AFP)

Para pemain Rossoneri mengerti seperti apa aliran bola yang harus dimainkan, mengingat Zlatan Ibrahimovic sudah tak kuat berlari.

Alasannya jelas mengapa pola permainan klub asal Milano itu harus menyesuaikan dengan kondisi Ibra.

Mengingat bekas striker Juventus dan Barcelona itu adalah tulang punggung tim, sekaligus ujung tombak utama permainan.

"Saya datang ke Milan untuk mengubah bagaimana cara bermain sebuah klub. Tidak ada pemain yang berlari dan mereka mencoba untuk memahami bagaimana caraku bermain," tegas Zlatan Ibrahimovic, dikutip dari laman Calciomercato.

Rafael Leao dikenal sebagai satu di antara pemain muda yang dimiliki Rossoneri dengan prospek cerah.

Wajar dengan usia muda yang dia miliki, rekan senegara Cristiano Ronaldo itu sempat kurang peka dengan sekitar.

Namun yang mengejutkan, dibandingkan Ibra, Leao adalah pemain kemarin sore. Khususnya di AC Milan, meski Leao berlabuh terlebih dahulu, namun Zlatan Ibrahimovic sudah terlanjur melekat di San Siro dan benak Milanisti. 

"Satu-satunya pemain yang sempat tak menganggapku sama sekali adalah Leao, dia cuek," terang penyerang Timnas Swedia.

Namun Zlatan Ibrahimovic kemudian mengakui bahwa Rafael Leao mulai melakukan adaptasi dengan cara dan bagaimana gaya bermainnya.

Pemain depan AC Milan asal Portugal Rafael Leao (kedua) menembak untuk membuka skor selama pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara AC Milan dan Atletico Madrid pada 28 September 2021 di stadion San Siro di Milan. (Miguel MEDINA / AFP)

Kedatangan Zlatan Ibrahimovic pada musim 2019/2020 tak lepas dari kebutuhan Pioli untuk mendongkrak permainan tim.

Ibra dipandang sebagai sosok yang fundamental akan kebangkitan Il Diavolo Rosso.

Meski sejak kedatangannya pada periode kedua, Ibra belum memberikan sumbangan berupa trofi.

Namun yang paling signifikan, Zlatan Ibrahimovic berhasil membawa Rossoneri kembali mentas di kompetisi Eropa, tepatnya Liga Champions musim ini.

Layak ditunggu bagaimana King Zlatan membantu AC Milan-nya Pioli untuk merengkuh Scudetto di musim ini.

Pasalnya, musim lau Rossoneri sempat memiliki kesempatan untuk mengakhiri paceklik gelar Serie A.

Namun badai inkonsistensi menjadi musuh nyata bagi Ibra dan kolega.

AC Milan saat ini menduduki tangga kedua klasemen Liga Italia dengan koleksi 32 poin. Klubs ekota Inter Milan ini berjarak tiga poin dari Napoli yang menyandang status Capolista.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini